"Berikan kami waktu satu hari untuk membicarakan dengan direksi," ucap Antonius dalam pertemuannya bersama orangtua yang anaknya diduga menjadi korban vaksin palsu, di RS St Elisabeth, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/7/2016).
Menanggapi hal itu para orangtua yang sejak sore tadi berdiskusi panjang akhirnya memutuskan untuk meninggalkan ruangan. Mereka pun berharap agar besok pihak rumah sakit dapat memberikan jawaban dari tuntutan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: Ini 7 Tuntutan Orang Tua Korban Vaksin Palsu Kepada RS St Elisabeth)
https://news.detik.com/berita/3254613/ini-7-tuntutan-orang-tua-korban-vaksin-palsu-kepada-rs-st-elisabeth
Sebelumnya, para orangtua yang merasa dirugikan karena anaknya menerima vaksin palsu. Adapun mereka menuntut tujuh hal beserta surat pernyataan dari pihak rumah sakit.
"Satu, kami minta direktur untuk menerbitkan daftar pasien yang diimunisasi di RS Elisabeth periode 2006 - Juli 2016. Kedua untuk mengetahui vaksin palsu atau asli harus dilakukan medical check up di rumah sakit lain dan biaya medical check up sepenuhnya ditanggung oleh pihak rumah sakit," sebut Hudson salah satu orangtua yang menuntut.
(adf/dnu)











































