"Kami butuh pembuktiannya! Kita orang awam kita tidak tahu, mana pembuktiannya kalau memang tidak palsu, buktikan kalau tidak palsu!" kata salah satu orang tua bayi terindikasi vaksin palsu, Armaini, di RS Karya Medika, Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/07/2016).
"Anak saya TB paru loh pak ini anak saya gimana pak, apa yang dimasukkan ke tubuh anak saya pak asli apa enggak? Saya enggak peduli bapak dokter apa bukan yang saya mau tahu yang masuk ke anak saya itu asli," kata Armaini keras ambil menangis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Armaini di RS Karya Medika (Nathania Michiko) |
Armaini yang membawa anaknya ke untuk divaksin sejak Juni 2012 hingga umur 9 bulan mengaku takut akan nasib anaknya. Ia telah 14 kali memvaksin anaknya dengan biaya cukup mahal yaitu di atas Rp 400 ribu di rumah sakit tersebut.
"Ya saya takutlah kita bayar mahal-mahal di sini demi kesehatan anak kalau jadi begini orang tua mana yang enggak deg-degan," kata Armaini yang masih emosi setelah konferensi pers berlangsung.
Dengan membawa buku imunisasi sang anak, Armaini pun segera menuju posko pengaduan vaksin palsu untuk mendaftarkan diri dan memutuskan untuk bertemu sengan dokter yang telah menangani sang anak saat imunisasi.
"Ya kita nunggu ajalah saya enggak ngerti soalnya ini kan kita baru denger, ya saya mau ketemu dokternya dulu tanya nasib anak saya," ujar Armaini. (mad/mad)












































Armaini di RS Karya Medika (Nathania Michiko)