Pertemuan Ortu Pasien dengan Pihak RS Harapan Bunda Sempat Memanas

Pertemuan Ortu Pasien dengan Pihak RS Harapan Bunda Sempat Memanas

Jabbar Ramdhani - detikNews
Jumat, 15 Jul 2016 17:28 WIB
RS Harapan Bunda Beri Pernyataan ke Ortu Korban Vaksin Palsu, Jumat (15/7/2016). Foto: Rengga Sancaya-detikcom
Jakarta - Pertemuan antara orang tua pasien dengan pihak RS Harapan Bunda, Jl Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur, sempat memanas. Para orang tua tidak puas dengan pernyataan pihak RS soal penggunaan vaksin palsu.

Penjelasan dari pihak RS Harapan Bunda disampaikan Ketua Komite RS, dr. Seto Hanggoro dan anggota komite yang juga dokter anak dr. Harmon Mawardi.

Pertemuan dilangsungkan di halaman parkir belakang RS Harapan Bunda. Dengan menggunakan meja dari papan, pihak RS memberikan pernyataan kepada orang tua pasien. Ada sekitar 10 orang yang berdiri di atas meja yang dijadikan panggung tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Krek.. Krekk.."

Orang-orang yang berdiri di atas panggung sempat kaget karena panggung tersebut hampir patah. Akhirnya orang tua pasien yang ikut berdiri di atas panggung sempat turun.

Pernyataan dari pihak RS pun dilanjutnya. Orang tua yang hadir di lokasi lanjut bertanya kepada Seto dan Harmon. Orang tua mempertanyakan soal kenapa yang berhak diberikan vaksin ulang hanya pasien yang divaksin pada periode Maret-Juni 2016.

Selain itu, mereka juga mempertanyakan efek samping bilamana anak mereka menerima vaksin ulang. Mereka juga menuntut untuk diberikannya fasilitas medical check up. Karena para orang tua khawatir dengan kondisi anaknya yang telah menwrima vaksin di RS Harapan Bunda.

RS Harapan Bunda Beri Pernyataan ke Ortu Korban Vaksin Palsu, Jumat (15/7/2016). Foto: Rengga Sancaya/detikcom


Di tengah situasi pertemuan yang semakin memanas, tiba-tiba panggung tempat pihak RS menyampaikan pernyataan roboh karena patah.

"Braak"

Orang-orang yang ada di atas panggung pun melompat kaget. Panggung telah terbelah dua.

"Syukurin, biar rasa. Kualat karena makan uang orang!" sahut orang tua yang ada di lokasi. Mereka bersahutan satu sama lain.

Kejadian ini membuat Harmon meninggalkan lokasi. Para orang tua yang melihat meneriaki Harmon.

"Hei, hei mau kemana? Jangan kabur! Ini belum selesai," ujar salah seorang lainnya.

Tapi pertemuan masih dilangsungkan. Kini Seto berdiri di atas bangku panjang memberikan keterangan. Seto menghadapi pertanyaan seperti pengawasan internal rumah sakit terhadap distribusi vaksin palsu.

RS Harapan Bunda Beri Pernyataan ke Ortu Korban Vaksin Palsu, Jumat (15/7/2016). Foto: Rengga Sancaya/detikcom

Seto yang tinggal sendirian pun menjawab dengan diplomatis. Dia mengatakan, pihak RS akan bertanggung jawab atas kejadian ini. Tak lama kemudian, Seto ikut meninggalkan lokasi.

Mendapati hal itu, para orang tua mengejar Seto. Sementara Seto dikawal oleh para sekuriti dan polisi ada di lokasi.

Beberapa warga ada yang menghalangi. Ada juga yang menarik Seto. Mereka geram karena belum mendapatkan keterangan dan pertanggungjawaban yang jelas dari pihak RS.

Dengan pengamanan sekuriti dan polisi, Seto dapat meninggalkan lokasi. Beberapa warga ikut mengejar.



(fdn/fdn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads