"Terima kasih saya sampaikan kepada Polda Metro Jaya, Dirkrimum dan Subdit Resmob serta Kabag Humas yang berupaya sedemikian rupa (dalam penangkapan Anwar). Sebelumnya kami juga sudah yakin Anwar akan tertangkap, tetapi tidak (menyangka bisa) secepat ini," ujar Endang dalam jumpa pers di Gedung Subdit Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2016).
Endang mengatakan, kerja sama antara Kanwil Kumham dan Polda Metro harus tetap ditingkatkan. Pihaknya berjanji akan mengevaluasi sistem pengawasan terkait kaburnya Anwar dari rutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polda Metro Jaya menyerahkan Anwar alias Rizal, terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi MTs Jasinga, Bogor ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta. (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom) |
Anwar kabur dengan menggunakan pakaian perempuan sebagai penyamaran. Kejadian ini penting jadi evaluasi bagi sistem pengawasan lapas/rutan.
"Ini warning kepada yang lain termasuk juga Lapas-Lapas, bahwa terhadap semua napi kita harus hati-hati," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti usai penangkapan Anwar di Bogor, Jawa Barat, Kamis (14/7/2016).
Para napi/tahanan menurut Krishna punya banyak cara untuk bisa keluar dari jeruji. Penyamaran juga bisa jadi cara napi untuk kabur.
(edo/fdn)












































Polda Metro Jaya menyerahkan Anwar alias Rizal, terpidana kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi MTs Jasinga, Bogor ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta. (Foto: Lamhot Aritonang/detikcom)