"Cukup banyak yang disampaikan seperti fit proper test. Beliau juga menjabarkan yang disampaikan Presiden Jokowi. Pertama, reformasi kultural, beberapa hal prioritas," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan pengarahan Kapolri di pertemuan perwira tinggi dan Kapolda se-Indonesia di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (15/7/2016).
"Upaya pelayanan publik lebih baik. Berkaitan juga dengan pengambilan tindakan kepolisian yang humanis dan juga hal-hal pengelolaan persepsi publik di media dan masalah yang terungkap di media sosial menjadi perhatian Kapolri," sambung Boy.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reformasi kultural ini akan berlangsung mulai dari Mabes Polri hingga bagian terkecil seperti Polsek. Contoh reformasi kultural akan fokus pada menekan arogansi aparat serta pelayanan birokrasi yang berbelit. "Prinsipnya pelaksanaan reformasi kultural di seluruh jajaran. Hal-hal lain seperti arogansi, tindakan berbelit-belit dalam pelayanan publik, kita tekan. Reformasi kultural ini agar menjadi atensi kepada seluruh jajaran," jelas Boy.
Selain itu, kata Boy, Kapolri menyoroti pelaksanaan program prioritas berjumlah 11 poin. "Program prioritas dipimpin Bapak Irwasum termasuk melibatkan para kepala badan, baik itu Bareskrim, Kabaharkam, juga Kalemdikpol serta pati Polri lainnya," kata Boy. (aan/nrl)











































