"Menjawab kegelisahan di seluruh Indonesia, harus ada pemeriksaan menyeluruh di Indonesia tidak hanya 9 provinsi. Sehingga ada jawaban dari pemeriksaan di 34 provinsi hasilnya apa," ucap anggota Komisi IX Roberth Rouw dalam rapat dengan Kemenkes di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Baca juga: Menkes Buka 14 Nama RS Penerima Vaksin Palsu, Ini Daftarnya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data Kemenkes (Foto: M Iqbal/detikcom) |
Roberth menyinggung temuan 14 rumah sakit dan 8 bidan juga klinik, ternyata hanya berada di seputar Jabodetabek, dari 9 provinsi yang sebelumnya dirilis Kemenkes ada vaksin palsu. Sementara daerah lain belum dicek semua.
"Kepada Kabareskrim saya usulkan agar pelaku-pelaku ini bapak beri hukuman seberat-beratnya, berlapis. Ini perbuatan sangat keji!" ujar politisi asal Papua itu di depan Kabareskrim.
Baca juga: Ini 8 Bidan dan Klinik yang Juga Terima Vaksin Palsu
Data Kemenkes |
Terkait bayi atau anak yang mendapat vaksin palsu berdasarkan data rumah sakit yang dirilis Kemenkes, Roberth menyarankan agar divaksin ulang untuk mencegah efek kesehatan yang buruk di masa yang akan datang.
"Harus divaksin ulang, jangan hanya yang sampel. Ada datanya, tidak mungkin tidak ada datanya. Satgas harus selesaikan ini. Bukan hanya pelakunya dihukum dan dibiarkan korbannya bayi-bayi ini," ucap Roberth. (bal/rvk)












































Data Kemenkes (Foto: M Iqbal/detikcom)
Data Kemenkes