Perlintasan KA dan Terminal Bus Masih Jadi PR Kemenhub untuk Musim Mudik

Perlintasan KA dan Terminal Bus Masih Jadi PR Kemenhub untuk Musim Mudik

Muhammad Fida Ul Haq - detikNews
Rabu, 13 Jul 2016 19:45 WIB
Foto: Yakub Mulyono
Jakarta - Kemenhub mengakui bahwa perlintasan KA masih ikut andil membuat macet sehingga menjadi PR. PR satunya adalah membenahi terminal bus agar layak.

"Perlintasan sebidang masih ikut andil dalam kemacetan. Hal ini terjadi karena makin hari makin banyak jumlah lintasan, juga bertambahnya jumlah banyak kendaaan pribadi. Inilah yg harus diselesaikan," jelas Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono.

Hal itu disampaikan Prasetyo dalam jumpa pers di Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (13/6/2017). Prasetyo menambahkan, menurut data ada sekitar 4.000 perlintasan KA di Jawa dan 500 perlintasan KA di Sumatera 500.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prinsipnya, perlintasan sebidang ada pada saat frekuensi perjalan kereta api belum banyak. Sekarang meningkat jadi problem karena kereta api makin banyak. Saya pikir sekrang tidak diizinkan untuk perlintasan sebidang. Dalam hal ini harus dibuat flyover atau underpass," jelas dia.

Untuk mengatasinya, Kemenhub berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Kalau PU duluan ya duluan, kalo Perhubungan ya bisa asalkan tanah sudah beres. Target penyelasaian sesuai urutan prioritas, segera mungkin," tutur Prasetyo.

Sedangkan untuk moda KA, sampai H+6 ini zero accident karena sudah diadakan ramp check di seluruh armada kereta. Namun, dia mengakui masih ada keterlambatan jadwal kereta, meski masih dalam toleransi yang diizinkan.

"Kira-kira 10 persen untuk (KA) jarak dekat dan 20 persen untuk (KA) jarak jauh. Ini realisasi hingga 12 Juli. Bahwa jumlah penumpang adalah 4.391.794 naik 1,92 persen dari tahun lalu sebesar 4.308.704 orang. Mudik 2016 ini disediakan angkutan motor gratis 15.000 kuota tetapi sampai dengan kemarin yang terealisasi hanya 7.659 (motor)," paparnya.

Pembenahan Terminal Bus

Sedangkan Sekjen Kemenhub Sugihardjo mengatakan bahwa sarana transportasi baik darat, udara, laut maupun kereta api sudah lebih dari cukup. Dari segi prasarana juga meningkat.

"Yang jadi PR kami agar terminal bisa seperti stasiun-stasiun. Harus diakui kondiisi terminal yang baik hanya dua, Terminal Tirtonadi (Solo) dan Purabaya di Surabaya. Kita berkoordisasi dengan Dirjen Perhubungan. Ini jadi PR kami agar terminal bisa baik," tutur Sugihardjo.

Bila terminal bus tak dibenahi, maka moda bus AKAP akan menjadi pilihan terakhir para pemudik.

"Yang terkhir aspek keselamatan dan kemanan. Kami dari wakil perhubungan kami mem-back up di simpul-simpul sarana transportasi sudah dilakukan penjagaan dengan terbuka dan tertutup," tuturnya. (nwk/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads