"Penjaga yang piket saat itu menurut saya harus dihukum, ini kelalaian siapa yang jaga di sana. Harus bertanggung jawab. Enak aja enggak dihukum, keluar masuk (rutan) kan enggak segampang itu," kata Desmon ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (12/7/2016) malam.
Desmon tegas mengatakan kejadian ini adalah satu kelalaian petugas dalam melakukan penjagaan. Dia mengaku heran bagaimana bisa seorang laki-laki menyamar jadi perempuan dan melenggang keluar dari rutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan sempat mencuat mengenai adanya ketimpangan petugas yang berjaga dengan jumlah pengunjung yang datang setiap harinya. Desmon menyebut dia mendukung jika ada peratuan baru terkait penambahan personel penjagaan.
"Penambahan (penjaga) pada prinsipnya saya setuju, tapi kalau setelah penambahannya terulang lagi masalah yang lama, ini berarti harus diganti yang atas-atasnya," pungkas Desmon.
Napi yang kabur itu adalah Anwar yang dibantu istrinya, Ade Irma Suryani. Keberadaan Anwar masih ditelusuri, sedangkan Ade Irma telah ditangkap Polsek Cempaka Putih lantaran membantu suaminya untuk kabur dari penjara. Namun polisi tidak menahan Ade Irma dan hanya memintanya wajib lapor 2 kali seminggu.
Ade Irma membantu Anwar kabur dari Rutan Salemba, Jakpus pada Kamis (7/7) sekitar pukul 17.30 WIB. Dari gambar CCTV di rutan, saat kabur, Anwar mengenakan baju terusan batik, berjilbab hitam, memakai kacamata dan menggendong anak.
Suasana saat itu, Rutan Salemba ramai pengunjung karena masih Hari Lebaran kedua. Menurut Karutan Salemba Satrio Waluyo, ada sekitar 3.800 pengunjung yang datang. Di dalam, ada 800 napi. Sementara petugas yang berjaga ada sekitar 75 orang. (dhn/dhn)