"Reward bisa apa saja, tidak harus berupa uang. Bisa saja piagam penghargaan, pin, atau apa pun bagi masyarakat yang berjasa," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto tanpa menyebut apa imbalannya, saat berbincang dengan detikcom, Selasa (12/7/2016).
Reward tersebut diberikan agar masyarakat waspada, sehingga begitu melihat atau mengetahui keberadaan Anwar bisa langsung melaporkannya kepada polisi. Pasalnya, Anwar termasuk napi berbahaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menyiapkan reward tersebut, bukan berarti polisi tidak bekerja. Tim khusus dari Unit IV dan V Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Handik Zusen serta Polres Jakpus dan Polsek Cempaka Putih, saat ini tengah di lapangan untuk mencari Anwar.
"Kami bekerja keras untuk menangkap kembali Anwar karena dia ini berbahaya apabila dibiarkan berkeliaran di tengah-tengah masyarakat, sementara dia masih menjalani hukuman di Rutan Salemba," pungkasnya.
Anwar adalah napi kasus pembunuhan disertai perkosaan terhadap korban berinisial AAP (15), siswi MTs asal Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakpus. Anwar membunuh korban yang juga masih memiliki hubungan kekeluargaan dengannya itu pada 22 Oktober 2015 lalu, di area hutan Tenjo milik Perhutani di Jasinga, Bogor.
Setelah ditangkap, Anwar diproses dan divonis penjara seumur hidup di PN Jakpus pada Juni 2016. Anwar kabur dari Rutan Salemba, Jakpus pada Kamis (7/7) sekitar pukul 17.30 WIB. Ia kabur dari dalam Rutan dibantu oleh istrinya, Ade Irma Suryani yang membawakannya baju gamis untuk penyamarannya saat keluar dari Rutan Salemba. (mei/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini