"Badan POM sudah menguji sampel vaksin tersebut dan hasil menunjukkan dari 39 sampel ditemukan 4 sampel yang isinya tidak sesuai atau palsu. Dan 1 sampel diduga palsu karena label tidak sesuai," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Oscar Primadi dalam keterangan tertulis, Selasa (12/7/2016).
Oscar menyebut, BPOM juga melakukan pengujian teradap beberapa sampel yang saat ini tengah menjadi barang sitaan Bareskrim. Ada 15 produk yang diuji dan badan POM kembali menemukan beberapa vaksin palsu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temuan-temuan ini disampaikan pada rapat satuan tugas (satgas) terkait kasus peredaran vaksin palsu yang digelar siang tadi. Kemenkes, sambung Oscar, akan melakukan pendataan ulang pasien yang diduga sudah menerima vaksin palsu.
"Kemenkes akan memberikan vaksinasi ulang kepada anak-anak yang terdata mendapat vaksin palsu. Vaksinasi ulang akan dimulai dari satu klinik yang berada di Ciracas, Jakarta Timur, pekan depan karena datanya telah tersedia," tutup Oscar. (hri/hri)











































