Menkum HAM Akan Periksa Petugas Rutan Salemba Terkait Kaburnya Anwar

Menkum HAM Akan Periksa Petugas Rutan Salemba Terkait Kaburnya Anwar

Yulida Medistiara - detikNews
Selasa, 12 Jul 2016 16:01 WIB
Foto: Ilustrator Mindra Purnomo
Jakarta - Anwar alias Rizal kabur dari Rutan Salemba hingga kini masih dikejar. Menkum HAM Yasonna Laoly mengatakan peristiwa ini merupakan kelalaian.

"Mungkin biasanya yang distempel itu laki-laki yang bisa keluar masuk, jadi dia pakai 'canggihlah' pakai hijab, tampak baik seolah-olah perempuan pakai kacamata, itu kelalaian. Sudah pasti itu tidak unsur kesengajaan. Kalau itu unsur kesengajaan oleh petugas itu pasti disanksi. Kalau itu kelalaian ya sudah nanti kita periksa siapa," kata Yasonna di Kantor Imigrasi Kemenkum HAM, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa, (12/7/2016).

Yasonna belum secara tegas mengatakan apakah ada sanksi bagi petugas atau tidak. Ia mengatakan, petugas tidak bisa memprediksi terkait jumlah pengunjung yang membeludak dan peristiwa kabur itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita lihat nanti. Kalau 50 orang mengawasi 5 ribu orang itu kan, itu, sangat manusiawi dengan caranya, dan barangkali kita tidak memprediksi nya, mungkin.

Tetapi Yasonna tak lantas menyebut perlu menambah personel dalam waktu dekat. Yasonna juga tak melarang keluarga bersilaturahim dengan para narapidana.

"Ini kan khusus karena lebaran, di lebaran ini kan enggak mungkin kita larang orang bersilahrutahim ini kan puncak perayaan sesudah puasa kita harus beri kesempatan mereka bertemu anak istri, tapi ada bandit satu orang ini. Bayangkan sekarang ini di kami sudah ada 192.000 napi tahanan dan hanya satu yang lolos canggih seperti ini, itu prestasi juga lah. Lebaran itu kalau 192 ribu yang datang berkunjung ke kami, katakanlah 250 ribu, yang lolos satu orang saja, jadi itu kan prestasi juga," kata Yasonna.

Menkum HAM mengatakan, kini petugas kepolisian dan TNI telah ditambah di Rutan Salemba terkait peristiwa ini. Pengawasan lebih teliti dan pemeriksaan akan ditingkatkan. Kini Anwar masih dicari sedangkan isterinya yang membantu napi itu kabur, Yasonna menyebut telah ditahan.

"Jadi jangan kau bilang itu lepas, tapi saat ini kita sudah tau di mana itu apalagi sama istrinya sekarang sudah ditahan, jadi mungkin dia punya beban mental kecuali dia tidak sayang lagi sama istrinya," kata Yasonna.

Yasonna kemudian menegaskan, tidak ada pembatasan pengunjung untuk menengok keluarganya di lapas. Namun, protap terkait x-ray akan dievaluasi.

"Enggak, tetap as usual, karena biasanya yang berkunjung pada waktu lebaran bisa 2 kali lipat, yang berkunjung pada waktu lebaran 1 orang bisa lima membawa anak-istri, bisa satu orang ibu-anak. Jadi memang itu khusus, makanya ktia minta bantuan TNI Polri, tapi protap akan kita evaluasi," ujar Yasonna.

(bag/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads