Pakai Alat Sederhana, Polisi dan TNI Serta Warga Padamkan Kebakaran Lahan di Kalbar

Pakai Alat Sederhana, Polisi dan TNI Serta Warga Padamkan Kebakaran Lahan di Kalbar

Herianto Batubara - detikNews
Selasa, 12 Jul 2016 14:07 WIB
Foto: istimewa
Pontianak - Petugas Bhabinkamtibmas kepolisian, petugas Babinsa TNI dan warga sukses memadamkan kebakaran yang terjadi di lahan gambut seluas 1 hektar di Kuala Mandor B Kab Kubu Raya, Kalbar. Pemadaman yang dilakukan akhir pekan lalu ini cukup merepotkan karena alat yang digunakan untuk memadamkan sederhan.

Dalam keterangan ke wartawan Kabid Humas Polda Kalbar Kombes Suhadi, Selasa (12/7/2016) menyampaikan, pemadaman dilakukan dengan membawa air dalam ember dan menyiramkannya di lokasi terbakar.

"Semangat kebersamaan antara warga dengan aparat sangat tinggi, sehingga peralatan sederhana bukan menjadi kendala dalam pemadaman Api.
Pemadaman secara dini ini sangat penting dilakukan karena struktur tanah di Kalimantan Barat ini sebagian besar adalah lahan gambut yang mudah terbakar dan kalau sudah terbakar sulit untuk memadamkannya, karena api berada dibawah tanah," jelas Cucu.

Cucu menjelaskan, untuk pemadamannya diperlukan keahlian tertentu. Oleh karena pihak Kepolisian sangat mendorong para pengusaha dibidang perkebunan sawit, untuk membuat bloking kanal dilahan gambut yang sudah diekploitasi menjadi lahan sawit. Bloking kanal ini penting dilakukan karena dengan terjaganya kelembaban lahan gambut yang cukup, maka gambut tidak mudah kering dan tidak mudah terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polda Kalbar telah berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam, untuk menindak lanjuti keluhan petugas di lapangan kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jika memungkinkan Pompa Pemadam kebakaran di tempatkan di desa-desa yang berpotensi terjadinya Kebakaran hutan dan lahan.

Dengan beralih fungsinya lahan gambut sebagai lahan perkebunan, maka fungsi gambut sebagai penyangga air dimusim kemarau tidak lagi mampu untuk melaksanakan fungsinya, namun justru memberikan kontribusi yang signifikan dalam kebakaran hutan dan Lahan.

Sementara itu di tempat lain, Polres Ketapang bersama TNI, Manggala Agni, dan Kepala Desa berjibaku melawan si jago merah yang melalap lahan di Ketapang. Para petugas melakukan penanganan kebakaran ini setelah menerima informasi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG).

Pemadaman dilakukan peleton Patroli desa yang beranggotakan 30 orang tersebut dibagi dalam tiga regu. Di Kalbar terdapat 1.633 peleton patroli desa yang tersebar di 1.977 desa. Kerja peleton patroli desa ini sangat efektif dalam melakukan pemadaman sebelum api menjalar kemana mana, apalagi kondisi lahan di Kalbar ini mayoritas lahan Gambut, jika sudah terlanjur kebakar sulit untuk memadamkannya.

Terkait kebakaran ini, Kapolda Kalbar Brigjen pol Musyafak mengajak seluruh masyarakat untuk bersama sama bahu membahu menjaga lingkungannya,

"Jangan membakar lahan kalau kita mengolah lahan," kata orang nomor satu di Polda Kalbar itu.

"Masalah kebakaran hutan dan lahan bukan semata mata menjadi tanggung jawab Polisi. TNI Manggala Agni dan Pemda, tetapi menjadi tanggung jawab bersama," pungkasnya. Kebakaran disebabkan iklim dan ada juga yang karena dibakar sengaja oleh orang tidak bertanggung jawab. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads