Cerita Haryadi Menempuh 20 Jam Perjalanan untuk Kembali ke Jakarta

Cerita Haryadi Menempuh 20 Jam Perjalanan untuk Kembali ke Jakarta

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 12 Jul 2016 05:56 WIB
Foto: Mohammad Resha Pratama / detikcom
Jakarta - Puncak arus balik mudik lebaran terjadi pada Sabtu dan Minggu 9-10 Juli 2016, tak sedikit orang memilih kembali ke Jakarta sehari setelahnya dengan harapan akan lancar. Namun ternyata tak sedikit pengguna jalan malah terjebak macet.

Salah seorang pembaca detikcom, Haryadi bercerita tentang perjalanannya kembali ke Jakarta usai merayakan mudik lebaran di Yogyakarta. Dirinya salah memprediksi kalau kemacetan justru akan terjadi setelah puncak arus balik.

"Sudah 20 jam perjalanan dari Yogyakarta menuju Jakarta. Saya kira kalau sudah lewat arus balik enggak macet, ternyata salah prediksi lebih parah dari waktu mudiknya," kata Haryadi saat berbincang dengan detikcom, Selasa (12/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama perjalanan, Haryadi menceritakan titik kemacetan yang terjadi di sekitar jalur Jawa Tengah menuju Jakarta. "Sejak di Kebumen menuju Ajibarang itu enggak ada yang lancar merayap semua. Untung saja di sekitar Ajibarang banyak petugas jadi bisa terkendali," sambung Haryadi.


Untuk menghadapi kemacetan, dirinya telah mempersiapkan segala kebutuhan agar tidak mengganggu perjalanannya. Haryadi memilih kembali ke Jakarta pada malam hari, untuk menghindari kemacetan yang terjadi pada siang hari nanti.

"Sengaja berangkat malam supaya enggak kena macet, soalnya kalau siang kemungkinan bisa lebih macet lagi. Persiapannya ini bensin sudah full tank, sama biar enggak lelah bawa mobilnya ganti-gantian," cerita Haryadi.

Sebelumnya, di sepanjang KM 124 hingga KM 122 Tol Cipali banyak pengendara yang memilih beristirahat di bahu jalan hingga menyebabkan kepadatan volume kendaraan kurang lebih 2 kilometer di ruas Tol Cipali arah Jakarta itu. Belum lagi kepadatan di KM 52 dan KM 42 Tol Cikampek juga akan menguras stamina para pengendara.

(adf/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads