Analisa Panglima TNI Soal Aksi Penculikan WNI: Kita Terlalu Persuasif

Analisa Panglima TNI Soal Aksi Penculikan WNI: Kita Terlalu Persuasif

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Senin, 11 Jul 2016 18:38 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menganalisa beberapa hal yang melandasi penculikan yang hanya dilakukan terhadap WNI. Salah satu yang diungkapan Gatot adalah sikap pemerintah Indonesia yang cenderung persuasif.

"Kenapa selalu Indonesia yang diculik? Ini kapal-kapal Malaysia, mencari ikan di Malaysia, WNI kerja legal di sana. Diambil yang mempunyai passpor Indonesia, saya tanya ada apa ini? Saya katakan tadi mungkin kita terlalu persuasif. Mungkin alasan ekonomi atau alasan yang lain lagi. Ini harus kita analisa dengan benar," ujar Gatot seusai rapat di kantor Menko Polhukam Jl Medan Merdeka Barat, Senin (11/7/2016).

Gatot menegaskan bahwa penculikan terbaru 3 WNI di Lahad Datu, Sabah merupakan tanggungjawab Pemerintah Malaysia. "Yang jelas ini tanggung jawab Malaysia karena ini kapal berbendera Malaysia dan beroperasi di sana dan tenaga kerja kita kerja di sana dengan legal," sambung dia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, tindakan persuasif menyebabkan kelompok bersenjata yang diindikasi adalah anggota kelompok Abu Sayyaf bisa semena-mena menjalankan kejahatannya. Jika diizinkan operasi militer, dikatakannya kelompok tersebut akan mengurungkan niatnya.

"Persuasif itu kita tidak melakukan operasi militer di sana. Mereka tahu ada celah itu. Makanya mereka berani melakukan itu. Saya kira itu," tegas mantan KSAD itu.

Sementara itu, pencegahan dapat dilakukan dengan pengawalan kapal oleh prajurit TNI. Walaupun sudah mendapat lampu hijau dari Pemerintah Filipina, pertemuan trilateral antar Menhan Indonesia-Filipina-Malaysia esok hari akan jadi penentunya.

"Pengawalan oleh TNI di kapal itu kita inginkan. Bisa 4 bisa 5 prajurit. (Pemerintah Filipina) sudah memberi lampu hijau. Tetapi pertemuan antar Menhan di Kuala Lumpur nanti yang menentukan," pungkas Gatot. (Hbb/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads