"Tadi pagi sebelum rapat koordinasi crisis center kami sudah menyampaikan di Kemlu. Dalam pertemuan rapat koordinasi tadi masing-masing kita memberikan informasi mengenai perkembangan penanganan sandera di lapangan untuk 7 orang dan kasus baru 3 orang WNI lainnya," ujar Retno seusai rapat kepada wartawan di kantor Menko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (11/7/2016).
Selain itu, Menlu Retno juga mengimbau agar pemerintah Filipina berupaya keras dalam membebaskan WNI yang disandera. Kasus penyanderaan WNI yang telah terjadi beberapa kali menurut dia tidak bisa ditolerir lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khusus kepada Filipina kita minta upaya keras agar segera dapat melakukan pembebasan warga kita. Penekanan penyelamatan sandera prioritas kita," sambung Retno.
Selain itu, dikatakan Retno bahwa komunikasi yang intensif perlu dilakukan di semua level pemerintahan. Karena satu tujuan dari hal itu adalah pembebasan para sandera.
"Tadi kita bahas juga komunikasi intensif pada semua level. Di Kemlu sudah saya sampaikan Presiden sudah melakukan komunikasi dengan Presiden Filipina. Saya sudah melakukan komunikasi dengan Menlu filipina dan Malaysia. Kita sudah bergerak dengan mitra kita masing-masing. Satu tujuan untuk pembebasan para sandera," tegas dia. (hri/hri)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 