"Yang jelas single engine itu, mesin cuma satu dan yang jelas sudah 37 tahun itu beroperasi," kata Gatot di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2016).
Meski sudah ada kesaksian masyarakat soal helikopter yang tak bersuara dan berputar-putar sebelum jatuh, tetap saja Gatot tak ingin berkesimpulan. Dia menunggu hasil investigasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehsrusnya memang helikopter tersebut tak dijadikan operasional. Tetapi saat ini TNI memiliki 8 heli sejenis yang dalam beberapa waktu masih digunakan.
"Saya sampaikan ke KSAD ini untuk latihan saja tak boleh untuk operasional lagi," kata Gatot.
Sebelumnya sempat disebut pula bahwa keperluan helikopter itu terbang ke Yogyakarta adalah untuk kontijensi darurat pengamanan Presiden. Tetapi Panglima lalu membantah.
"Itu begini, setiap pangdam punya heli yang di-BKO-kan ke sana. Kalau untuk konjerat itu pakai Puma, presiden kan punya pesawat sendiri," kata dia.
(bag/rvk)