Meski musim mudik usai, namun perjalanan untuk bertemu keluarga di kampung ini masih menyisakan cerita. Seperti kisah Mbah Hasan (74) yang mudik menggunakan Ontel kesayangannya.
Mbah Hasan memulai perjalanannya dari Jakarta ke Purbalingga, Jawa Tengah pada Rabu, 29 Juni 2016 lalu. Meski sudah sepuh namun kaki Mbah Hasan tetap kuat mengayuh sepeda menempuh perjalanan ratusan kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sinar matahari pukul 08.00 WIB masih hangat, Mbah Hasan memulai perjalanannya dari Setu Babakan, Jakarta Selatan. Di tengah perjalanan Mbah Hasan berhenti di Lesehan Enduro Prupuk, Tegal untuk melepas lelah pada Jumat 1 Juli 2016.
Perjalanan yang sudah memakan waktu kurang lebih 65 jam itu membuat Mbah Hasan kelelahan. Meski lelah namun di usianya yang sudah lanjut, Mbah Hasan tetap memiliki semangat yang sangat tinggi untuk terus mengayuh sepedanya agar dapat bertemu dengan keluarga.
Di Lesehan Enduro Prupuk Tegal Mbah Hasan memanfaatkan pelayanan pijat gratis. Di saat ini lah Mbah bercerita banyak dengan salah satu petugas pijat tuna netra yang merupakan warga lokal Tegal. Pemijat itu memang sudah lama membantu dan berbagi jasa pijatnya terutama dikala musim mudik seperti ini.
![]() |
Posko lesehan ini menjadi pilihan tempat bagi Mbah Hasan untuk memulihkan staminanya dan juga sebagai tamu yang memberikan kenangan tak terlupakan bagi pertugas posko. Namun sayangnya, ketika semangat tetap membara, Mbah Hasan harus memilih untuk tidak melanjutkan mudik dengan ontelnya karena pertimbangan kondisi fisik, sehingga beliau di jemput oleh putranya.
Selain Mbah Hasan, pengunjung lesehan lainnya Darmanto asal Slawi mengaku terbantu dengan adanya posko ini. Dia merencanakan mudik dengan empat temannya yang satu desa. Darmanto dan kawan-kawannya menjadikan posko ini sebagai tempat bertemu.
"Kami berangkat dari Jakarta Sabtu pagi, meski selalu bersama dijalan, tapi karena situasi jalanan yang tidak terduga, seringkali ada dari kami yang tertinggal atau sudah di depan. Dan kami sepakat siapapun yang lebih dulu sampai di Lesehan Enduro untuk berhenti dan menunggu sampai kita semua lengkap," ungkap Darmanto.
Selain menjadi tempat bertemu, lesehan ini juga menjadi saksi perjuangan mudik yang kala tidak semulus yang diharapkan. Tidak sedikit yang memanfaatkan tenaga medis ringan untuk mengobati pegal linu luar biasa atau luka dari kecelakaan ringan di jalan. Contohnya Mukhotib, pemudik tujuan Purworejo yang terjatuh dari motor karena menghindari bus. Beliau mengalami luka ringan di dengkul dan kakinya. Di posko lesehan Mukhotib menerima bantuan medis dengan nyaman dan cepat.
Tidak hanya Mukhiotib saja yang merasakan indahnya menolong dan berbagi, Sodhikun juga turut merasakan pelayanan sigap petugas lesehan. Mukhiotib adalah pengendara motor korban kecelakaan jalur Pantura area Pringsewi dengan luka ringan yang kini sudah sampai tujuan bersama keluarga dengan sehat dan selamat.
Lesehan Enduro hadir untuk memberikan ruang singgah bagi para pemudik untuk rehat dan melepas penat dikala kemacetan lalu lintas tiada akhir atau cuaca yang sedang tidak mendukung. Selain itu, Lesehan Enduro "Motor Sehat Badan Sehat", menawarkan berbagai produk dan aktifitas seru meliputi Pertamina Ketupat Enduro, pijat, periksa kesehatan, games, buka puasa gratis, tempat bermain anak-anak, tempat istirahat dengan entertainment seperti TV dan DVD, service ringan kendaraan dan masih banyak hal lainnya yang menjadi angin segar ditengah hiruk pikuk jalur mudik. (slm/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini