Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan kemacetan parah di Brebes disebabkan karena jumlah limpahan pemudik yang melonjak. Selain itu estimasi cepatnya perjalanan dari Jakarta menuju Jawa Tengah lewat tol juga membuat para pemudik ingin mencobanya.
"Tahun lalu jalan (tol) belum jadi saja bisa kok. Berarti tahun ini memang tumpahannya (pemudik) luar biasa. Evaluasi semuanya," kata Ganjar usai halal bihalal di kantornya, Jalan Pahlawan Semarang, Senin (11/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Exit tol harus diperbanyak minimal sementara," tandasnya.
Ganjar juga menyarankan agar para pemudik lebih memilih moda transportasi umum untuk mengurangi jumlah kendaraan di jalan. Atau jika memang ingin menggunakan kendaraan pribadi, bisa mengatur ulang jadwalnya.
"Kita dorong masyarakat gunakan moda transportasi umum. Yang naik bus, pakai mudik gratis, kemarin lancar," tegas Ganjar.
Sementara itu Kapolda Jateng, Irjen Pol Condro Kirono mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Menteri BUMN untuk mengevaluasi arus mudik dan balik tahun ini.
"Kemarin saya ketemu menteri PUPR dan BUMN, beliau minta kira-kira trouble stop dimana saja," kata Condro.
Dari hasil evaluasi, jalur menuju Selatan di Paguyangan perlu perhatian terutama di perlintasan kereta api. Underpass perlu dibangun cepat untuk mengatasi kepadatan lalu lintas di sana.
"Di Paguyangan yang sampai tadi malam masih padat, itu karena ada rel kereta api. Perlu ada underpass. Rencana paling cepat itu memang underpass," tandasnya.
Kapolda juga mengimbau kepada para pemudik agar tahun depan perjalanannya tidak terpusat lewat Pantura, karena jalur Selatan pun sudah diperbaiki dan nyaman dilalui.
"Menuju Jawa Tengah itu tidak hanya ditempuh lewat jalan tol. Lewat jalur Selatan sudah diperbaiki juga jalannya bagus. Tidak perlu sampai ujung jalan tol," tegasnya. (alg/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini