Ini Proses Pembajakan Kapal dan Penculikan 3 ABK di Lahad Datu

3 WNI Diculik di Malaysia

Ini Proses Pembajakan Kapal dan Penculikan 3 ABK di Lahad Datu

Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Senin, 11 Jul 2016 00:15 WIB
Foto: Lokasi diduga penculikan 3 ABK WNI (Google Map via the star)
Jakarta - 3 WNI diculik oleh kelompok bersenjata saat sedang menangkap ikan di wilayah Lahad Datu, Malaysia. Berikut proses pembajakan kapal dan penculikan 3 WNI oleh kelompok bersenjata.

Proses pembajakan ini disampaikan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso berdasarkan informasi dari pihak Malaysia, Minggu (10/7/2016). Sutiyoso mengatakan terdapat 7 pekerja yang berada di Kapal Pukat Tunda dengan rincian 4 orang WNI dan 3 lainnya WNA. Saat itu, 5 orang bersenjata api yang menenteng M 16 dan M 14, datang dengan menggunakan kapal cepat berwarna putih.

"Tiga lelaki berpakaian baju warna hitam dan celana loreng menaiki kapal pukat tunda tersebut. Seorang pria menanyakan siapa ABK yang memiliki dokumen/paspor dengan menggunakan bahasa Melayu tidak lancar (dipercayai bahasa suluk)," terangnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menjawab pertanyaan tersebut, 3 ABK mengaku memiliki paspor Indonesia dan kemudian mereka ini yang dibawa (diculik). 4 Lainnya tidak dibawa karena tidak memiliki dokumen lengkap," tambahnya.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh pihak Malaysia, diketahui bahwa kelompok yang sering melakukan penculikan saat hari raya berasal dari kelompok Muktadil Bersaudara yang diketuai oleh Nikson Muktadil dan Brown Muktadil yang bermarkas di Languyan, Tawi- Tawi Filipina.

"Turut dirampas saat penculikan adalah hanphone milik ketiga anak buah kapal tersebut dan dokumen/paspor," terangnya.

Ketiga WNI yang diculik adalah :

1. Lorens Koten- kapten Kapal.
2. Emanuel
3. Teodorus Kopong (tfq/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads