Gandha yang tengah bertugas mengatur lalu lintas di jalur perbatasan Cimaja-Palabuhanratu langsung menaiki motor kecilnya dan meminta beberapa anggota Pramuka Shaka Bhayangkara yang berada di lokasi untuk mengawal di dalam Pikap yang ditumpangi warga tersebut.
"Refleks aja mas bayangin aja situasinya, saya juga punya istri kalau kondisi darurat pasti apapun akan dilakukan buat orang tercinta. Apalagi warga itu bilang istrinya mau ngelahirin sudah kerasa kontraksi, saya langsung ambil motor dan kawal kendaraan sampai ke RSUD Palabuhanratu," tutur Gandha kepada detikom, Minggu (10/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekali-kali saya nengok kebelakang, liat tanda jempol dari anggota pramuka Shaka Bhayangkara yang numpang di Pikap untuk memastikan kondisi wanita hamil di dalamnya baik-baik saja. Sesekali juga saya turun dari motor kalau arus jalan stuck buat ngurai, terus naik motor lagi sampai akhirnya rombongan kami tiba di rumah sakit," lanjutnya.
Baca: Kisah Ibu yang Nyaris Melahirkan di Tengah Horor Macet di Pelabuhan Ratu
Pasangan suami istri Rifan (22) dan istrinya Santi (20) tiba dengan selamat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Palabuhanratu, keduanya langsung mendapat penanganan medis dari perawat rumah sakit.
"Saya dengar sang ibu sudah melahirkan malam tadi, bayinya laki-laki sehat Alhmadulillah. Keduanya sudah pulang ke rumahnya pagi tadi, saya belum sempat nengokin lagi," sambung Gandha.
Gandha sendiri mengaku ingin segera memiliki momongan hasil pernikahannya pada 6 Maret 2016 lalu dengan perempuan yang berprofesi sebagai seorang dokter bernama Harvina Dwi Apriliana. "Mudah-mudahan saya cepat mendapat kepercayaan, cepat mendapatkan buah hati. Kalau pulang kerja bisa langsung mainin anak capekpun hilang," tutupnya. (Hbb/Hbb)











































