Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Hemi Pamurahardjo, menyebut bahwa peristiwa itu terjadi di ketinggian 14 ribu kaki sekitar pukul 16.20 WITA. Insiden itu terjadi saat penerbangan Garuda Indonesia rute Jakarta menuju Solo.
"Terjadi kasus yang sama dengan penerbangan Garuda Indonesia. Sebagaimana dilaporkan terkait GM Airnav Indonesia cabang Denpasar, Maskon Humawan, bahwa pada penerbangan GIA228 rute Jakarta menuju Solo, pada posisi point PIALA menuju point PURWO, terlihat 2 balon udara besar berwarna hitam di radial 322 yang terdeteksi dari Very High Frequency (VHF) Omnidirectional Radio Range (VOR) Solo sekitar 17 Nautical Miles (NM) sebelum point PURWO pada ketinggian 14 ribu kaki pada pukul 16.20 WITA," kata Hemi dalam siaran pers yang diterima, Minggu (10/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan terkait penerbangan AirAsia rute Yogyakarta ke Medan pada pukul 09.25 WIB pada hari itu, Hemi menyebut dua balon udara dilaporkan terlihat di jarak 55 Nautical Miles di sebelah barat dari Non Directional Beacon (NDB) Yogyakarta hingga sebelum VOR Cilacap sampai dengan sebelum Bandung.
"Pesawat AirAsia melaporkan nyaris bersinggungan dengan 2 balon udara yang melewati sayap sebelah kiri pesawat dengan jarak hanya sekitar 10 meter," kata Hemi. (dhn/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini