Pernyataan tersebut disampaikan Basuki usai rapat tertutup membahas arus balik di Kantor Jasa Marga Gerbang Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2016).
Dalam rapat itu hadir Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman, serta Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi untuk kelancaran ada 3 hal utama. Pertama penyediaan prasarananya, kedua rekayasa lalin dan ketiga perilaku pengemudinya. Sekarang prasarana sudah given. Contohnya bila jembatan di Pekalongan tidak selesai pasti lebih parah kemacetannya. Sekarang tinggal rekayasa seperti penambahan gardu dan contraflow," ujar Basuki.
Basuki mengatakan, bila terjadi kemacetan parah pada arus balik di Tol Jakarta-Cikampek, dirinya sudah memerintahkan agar gerbang Tol Cikarang Utama digratiskan.
"Ada kriterianya. Kalau sampai 5 kilometer stuck akan kita bebaskan (gratis). Saya akan monitor terus. Namun kalau masih jalan pelan itu wajar kecuali sudah stuck," ujar Basuki
"Walapun gratis tapi akan tetap dihitung. Kan ada milik swasta juga walaupun ini kan untuk kelancaran dan kemanusiaan. Tapi tetap kita hitung dengan kompensasinya dan lain-lain," lanjutnya.
Untuk arus balik, dirinya berharap tidak ada kemacetan yang parah. Karena untuk arus balik sangat berbeda dengan arus mudik. Di mana pada arus mudik terjadi kepadatan di jalan tol karena kendaraan dari tol dengan daya tampung yang lebih besar masuk ke jalan nasional yang lebih kecil daya tampungnya. Sedangkan untuk arus balik yang terjadi sebaliknya.
"Arus balik beda dengan arus mudik. Sekarang kebalik dari jalan nasional ke jalan tol dari kecil ke besar, kemarin dari besar ke kecil," ujar. (hri/hri)











































