Menteri Basuki: Evaluasi Khusus Arus Mudik dan Arus Balik Akan Digelar

Menteri Basuki: Evaluasi Khusus Arus Mudik dan Arus Balik Akan Digelar

Bisma Alief - detikNews
Minggu, 10 Jul 2016 01:09 WIB
Menteri Basuki dan Menteri Rini saat rapat membahas arus balik (Foto: Istimewa)
Jakarta - Kemacetan panjang terjadi di musim mudik 2016. Bahkan korban juga berjatuhan saat mudik karena macet yang berkepanjangan. Evaluasi khusus akan digelar.

"Saya kira evaluasi akan dilakukan bersama semuanya. Akan ada evaluasi khusus tentang arus mudik dan balik. Evaluasi keseluruhan akan dilakukan setelah selesai arus balik. Kalau sekarang evaluasi internal saja," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Pernyataan tersebut disampaikan Basuki usai rapat tertutup membahas arus balik di Kantor Jasa Marga Gerbang Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2016). Dalam rapat itu hadir Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman, serta Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Adriani Sinaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikatakan Basuki, pihaknya nanti dalam evaluasi khusus itu akan membahas berbagai hal. Termasuk soal adanya 12 korban meninggal dampak dari kemacetan parah di Brebes, Jawa Tengah.

"Nanti akan dievaluasi semuanya. Depkes akan kita mintakan penjelasannya, karena kan macam-macam penyebabnya. Dinas Kesehatan di sana kan komentarnya beda, Pak Jonan (Menteri Perhubungan Ignasius Jonan-red) juga beda (komentarnya), maka akan kita evaluasi seluruhnya," ujar Basuki.

Sebelumnya, Kadis Kesehatan Kabupaten Brebes Sri Gunadi juga menyebut faktor kesehatan adalah penyebab utama seseorang meninggal setelah terjebak macet.

"Karena mungkin yang jelas sudah punya penyakit bawaan, kemudian diikuti perjalanan yang begitu bikin stres orang lebih dari 20 jam ke atas dari Jakarta sampai Brebes," ujar Sri Gunadi.

Sementara, Menhub Ignasius Jonan meragukan kematian disebabkan karena kemacetan parah yang terjadi di jalur mudik Pejagan-Brebes. Jonan meyakini bahwa mereka meninggal karena memiliki penyakit, bukan efek macet.

"Orang meninggal bisa dengan cara macem-macem. Kalau ada yang mengutip ada yang meninggal karena macet kok saya baru tau ini seumur hidup saya? Begini, kalau tidak mengidap penyakit sebelumnya, saya kira enggak akan meninggal," ujar Jonan di sela menghadiri open house di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (6/7).

Tetapi Jonan tak memungkiri bilamana ada korban meninggal akibat kecelakaan. Dia yakin orang dengan kondisi fit tetap akan sehat meski terjebak macet berjam-jam.

"Ada yang bilang macet 12 jam dehidrasi, kalau puasa berapa jam? Lebih saya kira 12 jam, buktinya enggak apa-apa juga," imbuh Jonan. (hri/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads