Kedatangan mereka untuk mengikuti acara open house yang diadakan oleh KBRI Hanoi. Hadirin disambut dengan hangat dan terbuka oleh Dubes Indonesia untuk Vietnam Ibnu Hadi yang didampingi keluarga dan seluruh staf KBRI serta dijamu dengan beragam kuliner khas Indonesia seperti rendang, lontong sayur, telur balado, dan siomay. Adanya hidangan penggugah selera tersebut setidaknya dapat mengobati kerinduan mereka yang dalam kesempatan kali ini harus merayakan Lebaran di negeri orang.
Dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (9/7/2016), open house itu menjadi pamungkas rangkaian kegiatan selama bulan Ramadan tahun 2016 ini yang digelar KBRI Hanoi. Sepanjang bulan suci tersebut, berbagai kegiatan untuk mempertebal rasa keimanan dan ikatan silaturahim antara warga Indonesia, seperti buka puasa bersama, salat tarawih, tadarusan, dan takbiran yang berlangsung dalam suasana khusyuk. Termasuk iftar yang diorganisir oleh KBRI Hanoi bersama dengan komunitas muslim setempat di bawah koordinasi Masjid Al-Noor Hanoi dengan mengundang segenap umat Islam yang terdiri atas ekspatriat maupun penduduk Vietnam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Secara umum, kegiatan tersebut berlangsung lancar dan sukses, yang juga tidak lepas dari cukup terjaminnya kehidupan beragama di Vietnam. Berbeda dengan kesan yang beredar selama ini di kalangan masyarakat Indonesia mengenai praktik keagamaan di negara yang menganut paham komunis, aktivitas religi di negeri Paman Ho sejauh ini berjalan dengan baik. Meskipun mayoritas penduduknya ateis (data tahun 2014: 24 juta umat beragama dari 90 juta penduduk), namun yang menarik adalah bahwa kehidupan umat beragama di sana masih melibatkan negara, yang tercermin dari keberadaan lembaga pemerintah bernama the Government Committee For Religious Affairs di bawah Kementerian Dalam Negeri, yang salah satu tugasnya yakni menggaransi kebebasan beragama dan dalam menjalankan ibadah.
Di tahun-tahun mendatang, acara untuk memeriahkan Ramadan dan Lebaran seperti ini akan terus diadakan dan ditingkatkan, sehingga akan semakin memperkuat ukhuwah antara masyarakat muslim Indonesia sendiri maupun dengan penganut Islam dari negara lain yang tinggal di Hanoi. Secara tidak langsung, hal ini juga dirasa mampu menyebarkan citra baik Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim yang moderat, sejalan dengan ajaran Islam sebagai agama yang rahmatan lil'alamin, pembawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh semesta.
(nwy/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini