Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, saat berkunjung ke Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (7/7), meminta PT AP II segera membuat standard operational procedur (SOP) untuk pengoperasian subtower tersebut.
Menanggapi hal ini, Presiden Direktur PT AP II, Budi Karya Sumadi memastikan SOP tersebut tengah disusun bersama pihak terkait.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Karya menambahkan proses yang berjalan saat ini adalah pembahasan detil aturan. Pihak PT AP II juga sudah memberikan pelatihan kepada para petugas yang nantinya akan bertugas di subtower tersebut.
"(Saat ini) sedang mendiskusikan SOP-nya seperti apa. Berikut pelatihannya (kepada petugas)," ujar Budi Karya.
Subtower AMC ini adalah salah satu catatan yang diberikan oleh Kemenhub sebagai prasyarat pengoperasian Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. Sebab, tower utama air traffic control (ATC) tidak dapat menjangkau apron di Terminal 3 Ultimate.
Adanya subtower AMC ini berfungsi untuk melakukan pengawasan di apron terminal 3 dan tetap mengabarkan ke ATC.
"Itu AMC kepanjangan mata dari ATC. jadi kalau ada pesawat minta izin mundur, sebelum diizinin, kan mintanya ke ATC, nanti ATC akan meminta ke AMC di sana. 'Hei ATC, ini pesawat mau minta mundur clear enggak?' Kalau AMC bilang clear, ATC akan memberikan clearence," papar Direktur Operasional AP II Djoko Muratmodjo, Kamis (7/7). (fdn/fdn)











































