Ending (33), Warga yang rumahnya berada di lokasi tawuran menceritakan secara detil saat kejadian berlangsung. Peristiwa tawuran tersebut terjadi di Jalan Luar Batang 5, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (6/7) sekitar pukul 02.30 WIB.
Awalnya warga Luar Batang tengah merayakan malam takbiran di wilayahnya dengan sebuah sound dan beduk milik salah satu masjid. Namun secara tiba-tiba sekelompok pemuda tanggung yang diketahui warga Muara Baru tersebut mengejek dan memasang petasan ke arah rumah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Baca juga: 1 Orang Tewas karena Keributan Antarpemuda di Luar Batang pada Malam Takbiran)
Warga Luar batang yang tak terima pun tersulut emosi, tawuran pecah sekitar pukul 02.30 WIB. Polisi yang tiba dilokasi tak bisa mengendalikan situasi lantaran kalah jumlah. Lanjut Ending, polisi juga sempat menembakan gas air mata untuk membubarkan warga karena kondisinya sudah tidak kondusif.
"Kejadian sekitar jam 02.30 WIB, dan selesai sekitar jam 05.00 WIB, polisi juga kabur saat diserang karena masih sedikit, walaupun pakai gas air mata tapi enggak ngaruh sama warga karena puluhan," tuturnya.
Akibatnya, satu orang terkena senjata tajam di bagian belakang tubuh. Korban kemudian meninggal dunia karena kehabisan darah meski sempat dibawa ke RS Atmajaya, Pluit, Jakarta Utara sebelum ke RSCM, Jakarta Pusat.
"Ada dua korban, yang satu orang kena sajam kuping sebelah kiri tapi enggak sampe putus, tapi saya enggak tahu namanya. Nah satu lagi tewas tapi sempat dibawa ke rumah sakit sama anak2 sini ke RS Atmajaya, Pluit, Jakut dan pihak RS Atmajaya merujuk ke RSCM dan disaat dibawa ke RSCM korban meninggal dunia," ujar Ending.
"Di sini sudah sering terjadi, bahkan pernah sampai pakai molotov," imbuhnya. (fdn/fdn)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 