Pengunjung di Malioboro kebanyakan berbelanja suvenir untuk oleh-oleh. Mereka juga berfoto-foto berlatar belakang tulisan JL. Malioboro.
Didik Ardiyanto (21), pengunjung asal Jakarta yang sedang mudik ke tempat keluarganya di Klaten, Jateng ini mengaku datang ke Malioboro untuk menikmati suasananya dan berbelanja oleh-oleh. Ia juga menyempatkan berfoto di tulisan Jl Malioboro meski harus antri. Nantinya foto tersebut akan diunggah di instagram atau facebook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pedagang di Malioboro mengaku penjualanya meningkat dibanding hari biasa. Namun jika dibanding lebaran tahun lalu, justru menurun.
PKL Malioboro, Yeni Puspitaningrum(19) megatakan banyak pembeli yang mencari daster batik. Pembelinya sudah mulai meningkat jika dibanding hari biasa.
PKL lainya, Tria (36) mengaku jika dibanding lebaran tahun lalu kali ini menurun. Penurunanya sampai setengahnya.
![]() |
"Agak menurun, karena tempat parkirnya dipindah itu. Biasanya pas lebaran itu perhari bisa 100an tas yang terjual. Sekarang baru dikit,"kata Tria.
Kusir andong, Ngadiran (42) juga mengaku pada lebaran kedua ini masih sepi. Jika tahun lalu lebaran kedua sudah ramai.
"Ini sepi tidak kayak kemarin, mungkin karena barengan biaya sekolah jadi banyak yang tidak jalan-jalan. Kemarin gak nawarin aja banyak yang naik, ini ditawarin gak ada yang naik,"katanya.
Pada lebaran tahun lalu, ia bisa narik 5-6 kali putaran per harinya. Ia memasang tarif Rp 100-Rp 150 ribu untuk setiap putaran.
(Hbb/Hbb)












































