"Kita mengutuk terjadinya ini apalagi terjadinya di bulan Ramadan sehingga merusak kesucian dan keindahan Ramadan serta Idul Fitri. Kita imbau masyarakat beragama di Indonesia jangan percaya dan kaitkan teroris dengan Islam," ujar Jimly di kediamannya, Kompleks Pondok Labu Indah B-4, Jl Margasatwa, Jakarta Selatan, Kamis (7/7/2016).
Teroris dianggap oleh ICMI sebagai pihak tak beragama. Sehingga tak bisa dipercaya apalagi diikuti ajarannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seruan untuk melakukan aksi teror selama Ramadan dilontarkan oleh Jubir ISIS di Suriah. Sementara itu peristiwa bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta oleh Nur Rohman juga dianggap terkait dengan seruan tersebut.
Nur Rohman disebut dekat dengan Bahrun Naim yang kini masih dicari. Bahrun Naim merupakan pimpinan JADKN (Jamaah Asarut Daulah Khilafah Nusantara) yang berkaitan dengan ISIS.
Jimly lalu menyebut ISIS berakar dari kondisi konflik di Iraq antara Sunni dan Syiah. Pada konflik tersebut sebetulnya ada intervensi pihak asing yang memperkeruh suasana.
"ISIS bukan Islam, mereka hanya sekelompok orang yang haus kekuasaan. Mereka mengorbankan nama Islam untuk kepentingan mereka sendiri," kata Jimly kemudian. (bpn/imk)