Keraton Yogyakarta Gelar Tradisi Ngabekten, Adik-Adik Sultan Tidak Hadir

Keraton Yogyakarta Gelar Tradisi Ngabekten, Adik-Adik Sultan Tidak Hadir

Edzan Raharjo - detikNews
Kamis, 07 Jul 2016 12:44 WIB
Tradisi Ngabekten Keraton Yogyakarta (Foto: Edzan Raharjo/detikcom)
Yogyakarta - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menggelar tradisi Ngabekten. Tradisi Ngabekten digelar setiap 1 Syawal menurut penanggalan Sultan Agungan yang digunakan oleh Keraton Yogyakarta jatuh pada hari Kamis (7/7/2016).

Tradisi Ngabekten digelar selama 2 hari yakni hari Kamis (7/7) dan Jumat (8/7). Untuk hari Kamis khusus Ngabekten untuk yang kakung (laki-laki) dan Jumatnya khusus untuk putri (perempuan).

Tradisi Ngabekten berlangsung di Bangsal Kencono Keraton Yogyakarta. Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Bawono X duduk di kursi mengenakan baju Taqwo motif kembang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tradisi Ngabekten Keraton Yogyakarta (Foto: Edzan Raharjo/detikcom)


Untuk tahap pertama, Ngabekten dimulai dari KGPAA Paku Alam X yang juga Wakil Gubernur DIY, para Pangeran, Bupati/ Walikota se DIY SKPD, Rio Bupati ketas. Untuk Bupati Gunung Kidul yakni Badingah tidak ikut pada hari ini, karena khusus untuk perempuan pada hari Jumatnya.

Parentah Hageng Keraton KPH Yudhahadiningrat mengatakan tradisi Ngabekten sudah berlangsung sejak zaman kerajaan Mataram pada zaman Panembahan Senopati. Dalam tradisi Ngabekten ini memohon maaf sambil mencium lutut Raja.

"Cium lutut, maknanya gelar Ngarso Dalem itukan sampean ndalem, sampean itu kaki. Artinya yang diikuti langkahnya. Jadi ngerso dalem diharapkan rakyat selalu mejadi panutan dan pengayom rakyatnya,"kata KPH Yudhahadiningrat di Keraton Yogyakarta, Kamis (7/7/2016).

Adik-adik Sri Sultan Hamengku Bawono X tampak tidak hadir dalam tradisi Ngabekten tersebut. Menanggapi hal itu, KPH Yudhahadiningrat mengatakan bahwa Ngabekten itu dari hati nuraninya sendiri dan keinginanya sendiri untuk meminta maaf pada yang lebih tua dalam hal ini di Keraton adalah Raja.

"Kalau tidak datang gak apa-apa to, itukan hak pribadi beliau, datang monggo tidak datang ya monggo,"katanya.

Bupati Bantul Suharsono yang baru pertama kali mengikuti tradisi Ngabekten mengaku sudah melakukan persiapan seminggu sebelumnya. Ia berlatih sungkem dan duduk jongkok untuk mengikuti Ngabekten.

"Saya sangat senang, tradisi ini sangat bagus harus kita lestarikan, merasa terkesan ini pengalaman pertama kalinya," kata Suharsono usai mengikuti Ngabekten di Keraton.

(imk/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads