Meriahnya Rebutan Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta

Meriahnya Rebutan Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta

Bagus Kurniawan - detikNews
Kamis, 07 Jul 2016 12:02 WIB
Rebutan Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta (Foto: Bagus Kurniawan/ detikcom)
Yogyakarta - Setiap tahun Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat selalu menggelar tradisi grebeg. Prosesi grebeg Syawal yang di Alun Alun Utara Yogyakarta ini pun tetap menarik wisatawan maupun warga masyarakat sekitar.

Grebeg Syawal diadakan setelah hari raya Idul Fitri. Grebeg Syawal tahun ini berdasarkan kalender Sultan Agungan yang dianut keraton jatuh pada hari Kamis Pon, (7/7/2016).

Yang menarik dari tradisi ini adalah saat memperebutkan atau merayah gunungan. Gunungan tersebut sebagai wujud sedekah atau hajad dalem keraton kepada masyarakat rakyat Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rebutan Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta (Foto: Bagus Kurniawan/ detikcom)


Dalam prosesi itu keraton mengeluarkan sebanyak 7 buah gunungan. Sebanyak 5 gunungan terdiri gunungan lanang, wadon, gepak, darat dan pawuhan diperebutkan di halaman Masjid Besar Kauman. Satu gunungan lanang dibawa menuju Kadipaten Pura Pakualaman. Satu gunungan lanang lagi dibawa ke pendopo Wiyotoprojo, Kantor Gubernur DIY di Kepatihan.

Sebelum gunungan dikeluarkan dari Bangsal Ponconiti, bregada prajurit keraton melakukan defile di depan Pagelaran. Saat ketujuh buah gunungan tersebut keluar, dilakukan penghormatan dengan tiga kali tembakan salvo.

Rebutan Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta (Foto: Bagus Kurniawan/ detikcom)


Ketujuh gunungan kemudian dibawa ke tiga tempat tersebut. Lima gunungan yang dikawal prajurit Surakarso dibawa ke masjid Besar Kauman untuk diserahkan dan didoakan oleh penghulu masjid.

Satu gunungan yakni gunungan wadon, sempat terjatuh saat menuruni tangga pintu gerbang masjid. Para abdi dalem kemudian memperbaikinya dan dilanjutkan menuju masjid.

Rebutan Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta (Foto: Bagus Kurniawan/ detikcom)


Saat gunungan diletakkan di halaman, ratusan orang sudah menunggu dengan tidak sabar untuk merayahnya. Berkali-kali petugas meminta masyarakat untuk tidak merayahnya hingga selesai didoakan. Namun saat gunungan didoakan dan belum selesai, orang-orang sudah langsung merayahnya.

Mereka ingin mendapatkan salah-satu barang seperti aneka sayuran/hasil bumi yang ada di gunungan tersebut. Salah satu barang yang favorit diambil warga adalah entho-entho terbuat dari beras ketan yang ada di puncak atau mustaka gunungan.

Rebutan Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta (Foto: Bagus Kurniawan/ detikcom)


Hampir semua isi gunungan ludes tanpa sisa diambil warga. Sisa-sisa isi gunungan yang bertebaran di halaman juga dipunguti warga.

"Senang meski hanya dapat bilah bambu yang ada beras ketannya. Ini untuk disimpan saja," ungkap Ny Sadiyah warga Muntilan Magelang.

Rebutan Gunungan Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta (Foto: Bagus Kurniawan/ detikcom)


(bgs/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads