Di antara orang-orang yang pakai kacamata hitam itu ada seorang bernama Yono, memakai peci hitam. Yono (45) bercerita tentang alasannya datang ke acara open house Wapres Jusuf Kalla.
"Ini baru pertama kali saya ke sini," kata Yono membuka pembicaraan di Istana yang terletak di Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (6/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya sehari-harinya jualan kerupuk bangka di Srengseng, Jakarta Barat. Lumayan, sehari bisa jual sepuluh bungkus kerupuk," ungkap Yono.
Sebungkus kerupuk yang dia jual harganya bervariasi mulai Rp 10.000 hingga Rp 15.000. Itu cukup untuk biaya sekolah anak bungsunya yang duduk di bangku SMP. Sementara si sulung sudah berumah tangga.
Dia lalu bercerita, sebenarnya dia mengira tempat yang dia kunjungi adalah Balai Kota DKI Jakarta. Tetapi rupanya dia masuk ke acara Wapres.
"Tidak tahu tadi sempat salaman (dengan JK) atau tidak, saya cuma ingat disuruh antre saja," kata dia.
Dia sudah tahu kalau ada acara open house setiap lebaran. Sejak zaman Presiden ke-6 RI SBY, dirinya yang tinggal di Srengseng itu megaku hampir tak pernah absen hadir di acara open house orang nomor satu di republik ini.
Yono senang meski sudah tak bisa lagi datang ke acara open house Presiden. Dia sudah tahu bahwa Presiden Jokowi selalu berlebaran di luar Jakarta.
"Sekarang (Jokowi) di Padang. Saya selalu dengar berita di radio," sebut dia.
Yono sebetulnya ingin sekali bertemu dengan Presiden Jokowi. Meski tak bisa melihat, dia ingin bisa berjabat tangan.
Tak ada hal-hal tertentu yang ingin dia utarakan kepada Presiden. Tetapi sebagai rakyat kecil, dia merasa bangga jika berkesempatan bertemu Presiden. Maka itu dia ajak keluarganya.
"Kalau tahun lalu saya ke acara di Balai Kota, tadi mau ke sana lagi, ternyata malah ke sini," ungkap Yono. (bag/kha)











































