Dialog dengan TKI Pekerja Sawit, Nusron Ingatkan Peraturan Malaysia Ditaati

Laporan dari Malaysia

Dialog dengan TKI Pekerja Sawit, Nusron Ingatkan Peraturan Malaysia Ditaati

Ahmad Masaul Khoiri - detikNews
Rabu, 06 Jul 2016 19:57 WIB
Foto: Ahmad Masaul Khoiri
Perak - Kepala BNP2TKI Nusron Wahid menggelar halal bi halal dengan TKI di perusahaan sawit FGV (Felda Global Ventures) Trolak, Provinsi Perak Malaysia. Dalam acara tersebut berkali-kali Nusron mengingatkan untuk para pekerja agar menaati aturan di luar negeri.

"Mayoritas TKI di sini dari Lombok. Berjuang kerja dengan masa kontrak dari yang 2, 3 sampai 5 tahun. Lebaran nggak pulang semoga kerjanya berkah. Bila ada bonus disisihkan untuk keluarga," ujar Nusron mengawali sambutan dialognya di kantor FGV, Perak, Malaysia, Rabu (6/7/2016).

Acara ini dihadiri sekitar 200 pekerja kebun sawit FGV. Hadir pula perwakilan atase Kedutaan Indonesia dan perwakilan pihak perusahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nusron meminta TKI menaati aturan yang ada. Jika ada kawan lain di kampung dan sebelum berangkat, hendaklah diberitahu untuk masuk dengan cara yang baik dan sesuai prosedur.

"Jangan nyolong-nyolong nanti nggak bisa pulang. Lewat laut sungai kecil nanti karam," jelas Nusron.

Menurut Nusron, semua masalah yang terkait dengan perusahaan harus dikomunikasikan dengan pihak Kedutaan. Jangan malah melakukan hal-hal yang bertentangan.

"Ikuti peraturan. Jangan sekali-kali tidak mengkomunikasikan jika ada masalah seperti gaji lembur tidak dibayar. Itu harus dikomunikasikan. Jangan demo dan ikuti aturan disini. Aturan di Indonesia dengan di sini tentu berbeda," urai Ketua PBNU itu.

Permasalahan tersebut bisa seperti gaji bulanan atau harus bekerja saat tidak mungkin melakukannya karena sakit. Nusron berharap momen berkumpul tersebut dimanfaatkan oleh para TKI untuk mencurahkan uneg-unegnya.

"Tolong disampaikan kalau ada masalah. Misal ada belum digaji dan ada yang bekerja tapi dalam keadaan sakit. Mumpung ada momen kumpul," kata Nusron.

Nusron meminta kepada para TKI untuk kompak. Dia mengingatkan juga untuk jangan saling cek-cok sesama teman.

"Saya dapat laporan antar TKI sering cekcok. Kebiasaan lama dibawa, antar geng dibawa saling serbu. Agamanya jangan sampai ditinggal walaupun kerja di ladang. Sekali lagi mohon maaf lahir batin," pungkas pria kelahiran Kudus itu.

(fjp/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads