"Mayoritas TKI di sini dari Lombok. Berjuang kerja dengan masa kontrak dari yang 2, 3 sampai 5 tahun. Lebaran nggak pulang semoga kerjanya berkah. Bila ada bonus disisihkan untuk keluarga," ujar Nusron mengawali sambutan dialognya di kantor FGV, Perak, Malaysia, Rabu (6/7/2016).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan nyolong-nyolong nanti nggak bisa pulang. Lewat laut sungai kecil nanti karam," jelas Nusron.
![]() |
"Ikuti peraturan. Jangan sekali-kali tidak mengkomunikasikan jika ada masalah seperti gaji lembur tidak dibayar. Itu harus dikomunikasikan. Jangan demo dan ikuti aturan disini. Aturan di Indonesia dengan di sini tentu berbeda," urai Ketua PBNU itu.
Permasalahan tersebut bisa seperti gaji bulanan atau harus bekerja saat tidak mungkin melakukannya karena sakit. Nusron berharap momen berkumpul tersebut dimanfaatkan oleh para TKI untuk mencurahkan uneg-unegnya.
"Tolong disampaikan kalau ada masalah. Misal ada belum digaji dan ada yang bekerja tapi dalam keadaan sakit. Mumpung ada momen kumpul," kata Nusron.
Nusron meminta kepada para TKI untuk kompak. Dia mengingatkan juga untuk jangan saling cek-cok sesama teman.
"Saya dapat laporan antar TKI sering cekcok. Kebiasaan lama dibawa, antar geng dibawa saling serbu. Agamanya jangan sampai ditinggal walaupun kerja di ladang. Sekali lagi mohon maaf lahir batin," pungkas pria kelahiran Kudus itu.
(fjp/fjp)













































