"Nur Rohman ini kan kelompok Laskar Si Lebah, yang bergabung dengan kelompok JAKDN. Kemudian dia gabung dengan kelompok Arif Hidayatullah di Bekasi," ujar Tito ketika menghadiri Open House Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/7/2016).
"Tapi Desember 2000 mereka melakukan penyerangan, tapi berhasil kita gagalkan. Ada 8 orang yang ditangkap. Ada material bom dan lain-lain," imbuh Tito.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu yang lari, yang lolos ini adalah Nur Rohman ini. Tim bergerak. Ia juga bergerak dari Jawa Tengah ke Jawa Timur kemudian ke Jawa Barat. Selama ini kita hunting, dan kemudian tahu-tahu sudah melakukan (bom bunuh diri)," ujar calon Kapolri ini.
Tito tidak menampik bahwa Nur Rohman dan jaringannya ini mengincar polisi sebagai target serangan bom. Hal ini dikarenakan anggapan polisi sebagai kelompok yang memerangi aksi mereka.
"Ya, dia memang menarget polisi. Karena kepolisian itu dianggap sebagai kafir harbi. Kafir harbi itu kafir yang memerangi mereka. Jadi siapa yang memerangi mereka, jadi target," ungkap Tito.
"Dia bukan (terkait) bom Thamrin. Tapi peristiwa di Desember 2000. Mereka ingin ngebom di Natal dan Tahun Baru. Tapi kita berhasil patahkan, gagalkan," ujar Tito. (bag/bag)