"Jakarta tetap, ya kota yang terbuka. Tapi terbuka yang terkendali. Jadi semua warga, kita berharap, janganlah membawa anggota keluarga baru. Apalagi istri baru," kata Djarot di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat (6/7/2016).
Djarot menuturkan bahwa 75 persen warga yang datang ke Jakarta rata-rata tidak lulus SMA. Selain itu, mayoritas warga baru itu bertujuan mencari pekerjaan di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Djarot juga sudah mengimbau RT/RW dan kelurahan untuk sigap untuk mendata warga baru ini. Dengan demikian, kondisi mereka dapat diketahui.
"Karena banyak mereka yang datang ke jakarta itu tidak terdata. Saya tekankan lagi, saya mengimbau kepada saudara kita tadi, ketika datang ke Jakarta tidak perlu membawa anggota keluarga yang baru, apalagi tidak memiliki keterampilan," tegas Djarot.
Warga DKI Diajak Jadi Lebih Tertib
Di momen Idul Fitri 1437 H ini, Djarot juga mengajak warga Jakarta untuk mengubah sifat-sifat tidak baik yang selama ini dilakukan. Salah satunya adalah soal kedisiplinan.
"Paling gampang kita harus mulai berubah jadi tertib. Mulai tertib buang sampah agar tidak banjir. Tertib hunian, jangan lagi tempati bantaran-bantaran sungai juga relatif kereta api. Kemudian tertib lalu lintas. Kemudian juga tertib menyampaikan pendapat di muka umum, artinya tertib demo. Kemudian juga tertib PKL," ucap politikus PDIP ini.
Djarot yang merupakan mantan Wali Kota Blitar ini merayakan Lebaran hari pertama sekaligus ulang tahunnya di Jakarta hari ini. Kemudian, dia baru pulang kampung dan 'ganti shift' dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Saya rencana mudik besok. Gantian, Pak Ahok datang ke Jakarta, saya kembali ke Blitar. Itu rencana sampai Sabtu," pungkasnya.
(imk/fjp)











































