Hal itu disampaikan oleh Ketum Golkar Setya Novanto saat memberikan sambutan sebelum salat Id di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (6/7/2016). Selain bicara soal kegiatannya selama Ramadan, Novanto juga mengutuk rentetan aksi teror itu.
"Kita dikejutkan bom di sekitar Masjid Nabawi. Saya saat itu pukul 03.00 WIB masih menerima tamu lalu dikejutkan kabar itu. Itu dua hari setelah saya pulang umrah," kata Novanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga bom di Solo Jateng. Saya sampaikan dari mimbar ini, Partai Golkar mengutuk keras kebiadaban ini," ujar mantan Ketua DPR tersebut.
Novanto menuturkan bahwa saat ini banyak muncul gerakan terorisme dan radikalisme yang mengatasnamakan agama. Terutama yang ditunjukkan oleh ISIS.
"Saya secara pribadi dan sebagai ketum Golkar, saya mengingatkan agar kita waspada, menolak dan melawan gerakan itu karena bertentangan dengan ajaran Islam," ungkap Novanto.
Sementara itu, Ketua Dewan Pembuna Golkar Aburizal Bakrie menegaskan umat Islam harus terus menjalankan Islam yang Rahmatan Lil'Alamin. Dunia harus diyakinian bahwa Islam adalah agama yang damai.
"Jangan sampai ada yang mengaku umat Islam lalu melakukan teror," ucap Ical usai salat Id. (imk/fdn)