Penjagaan Polres Kota Mojokerto Renggang, Polisi Pakai Rompi Anti Peluru

Penjagaan Polres Kota Mojokerto Renggang, Polisi Pakai Rompi Anti Peluru

Enggran Eko Budianto - detikNews
Selasa, 05 Jul 2016 16:58 WIB
Foto: Polisi pakai rompi antipeluru/Masnurdiansyah/detikcom
Mojokerto - Pasca insiden bom bunuh diri di pos penjagaan Mapolresta Surakarta, Kapolri menginstruksikan agar penjagaan di setiap markas kepolisian diperketat. Namun, itu tak terjadi di Mapolres Kota Mojokerto. Penjagaan cenderung longgar seperti biasanya. Hanya saja, petugas di pos mudik diwajibkan memakai rompi anti peluru.

Pantauan detikcom di Mapolres Kota Mojokerto, Selasa (5/7/2016), tak ada penggeledahan terhadap barang bawaan maupun kendaraan para tamu. Jumlah petugas jaga juga sama seperti hari-hari sebelumnya, yakni hanya dua orang.

Hanya saja, akses keluar-masuk tamu dibuat satu pintu. Pintu gerbang yang mengarah ke tempat praktik SIM dan Sat Sabhara digembok. Selama ini, pintu yang terletak di sisi timur gerbang pos penjagaan itu selalu terbuka untuk umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengamanan di mako seperti biasa. Supaya tak terlalu parno (menimbulkan ketakutan) bagi masyarakat, tak perlu penggeledahan badan. Kalau ada yang bawa bingkisan kami periksa," kata Kapolres Kota Mojokerto AKBP Nyoman Budiarja, Selasa (5/7/2016).

Kendati begitu, lanjut Nyoman, pengamanan lebih difokuskan terhadap setiap personil Polres Kota Mojokerto yang bertugas dalam Ops Ramadniya Semeru 2016. Menurut dia, setiap personil diwajibkan memakai rompi anti peluru, baik saat berpatroli maupun saat mengatur arus lalu lintas.

"Kami pakaikan rompi anti peluru untuk anggota di pos pantau dan pos pelayanan arus mudik. Terbatasnya rompi, sistem pengamanan bagi anggota lainnya kalau patroli minimal dua orang, istirahat bergantian," terangnya.

Nyoman menambahkan, dalam Ops Ramadniya kali ini pihaknya membagi 618 personil yang ada, ke sejumlah titik. Sebagian kecil pasukan disiagakan untuk menjaga mapolres. Sedangkan personil lainnya disebar untuk berjaga di 8 pos pantau dan satu pos pelayanan arus mudik.

"Kami berusaha melakukan pencegahan. Karena kita tahu bersama saat ini sasaran teror adalah anggota Polri," imbuhnya (imk/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads