Pantauan detikcom di Mapolres Kota Mojokerto, Selasa (5/7/2016), tak ada penggeledahan terhadap barang bawaan maupun kendaraan para tamu. Jumlah petugas jaga juga sama seperti hari-hari sebelumnya, yakni hanya dua orang.
Hanya saja, akses keluar-masuk tamu dibuat satu pintu. Pintu gerbang yang mengarah ke tempat praktik SIM dan Sat Sabhara digembok. Selama ini, pintu yang terletak di sisi timur gerbang pos penjagaan itu selalu terbuka untuk umum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati begitu, lanjut Nyoman, pengamanan lebih difokuskan terhadap setiap personil Polres Kota Mojokerto yang bertugas dalam Ops Ramadniya Semeru 2016. Menurut dia, setiap personil diwajibkan memakai rompi anti peluru, baik saat berpatroli maupun saat mengatur arus lalu lintas.
"Kami pakaikan rompi anti peluru untuk anggota di pos pantau dan pos pelayanan arus mudik. Terbatasnya rompi, sistem pengamanan bagi anggota lainnya kalau patroli minimal dua orang, istirahat bergantian," terangnya.
Nyoman menambahkan, dalam Ops Ramadniya kali ini pihaknya membagi 618 personil yang ada, ke sejumlah titik. Sebagian kecil pasukan disiagakan untuk menjaga mapolres. Sedangkan personil lainnya disebar untuk berjaga di 8 pos pantau dan satu pos pelayanan arus mudik.
"Kami berusaha melakukan pencegahan. Karena kita tahu bersama saat ini sasaran teror adalah anggota Polri," imbuhnya (imk/imk)