Berpacu dengan Hujan Atasi Rob di Pantura Semarang

Berpacu dengan Hujan Atasi Rob di Pantura Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikNews
Minggu, 03 Jul 2016 17:17 WIB
Berpacu dengan Hujan Atasi Rob di Pantura Semarang
Banjir rob (Foto: Angling Aditya)
Semarang - Sebanyak 17 pompa air besar dan 14 pompa air kecil diaktifkan untuk menyurutkan genangan rob yang terjadi di Pantura Terboyo Semarang. Jika hujan tidak melanda, malam nanti jalur yang menghubungkan Kota Semarang dan Kabupaten Demak itu akan kembali kering.

Dari pantauan detikcom di Pantura Terboyo Semarang, ada 7 pompa besar bertuliskan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane selain itu ada 10 pompa besar lainnya dari Kementrian PUPR. Para pekerja terlihat sibuk dengan pompa mereka.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ni Made Sumiarsih mengatakan pihaknya memang konsentrasi mengeringkan rob di Pantura Semarang pada masa arus mudik. Namun hujan deras ditambah air kiriman dari daerah lain tidak disangka membuat air rob kembali melimpah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Curah hujan memang tinggi, tapi ini di luar perkiraan. Kami sudah antisipasi dengan menyiagakan pompa," kata Ni Made saat dihubungi detikcom, Minggu (3/7/2016).

Banjir rob berpacu dengan hujan


Dalam penanganan rob, cuaca sangat mempengaruhi, Ni Made mencontohkan penanganan pada genangan di bawah jembatan Tol Kaligawe pagi tadi. Butuh waktu sekira 2 jam untuk menyedot genangan di sana sampai kering dan aman dilewati pemudik.

"Salah satu contoh, di bawah jembatan tol tadi tinggi, disedot dua pompa butuh waktu 2 jam," tandasnya.

Air terus disedot agar mengering


Sementara itu saat ini penanganan rob juga masih dilakukan di beberapa titik termasuk pemukiman terdampak di Jalur Pantura terutama yang berhubungan dengan Sungai Sringin. Jika hujan tidak lagi turun, maka diperkirakan butuh waktu sampai 4 jam agar air surut.

"Pompa-pompa dipemukiman juga harus dinyalakan. Sandbag juga jangan dibuka. Kalau tidak hujan, 3-4 jam berkurang airnya," pungkas Ni Made.

Ia menegaskan hingga H+7 Lebaran, penanganan darurat untuk rob di Pantura akan terus berjalan. Faktor cuaca dan air kiriman dari daerah lain menjadi kendala utama.

"Kalau kering pasti kering, tapi tergantung. Kalau tidak hujan akan cepat," tandasnya.

Pompa besar dengan selang panjang memang diaktifkan salah satunya dari Sungai Sringin agar air bisa dibuang ke Sungai Babon. Usaha tersebut sudah membuahkan hasil sehingga rob kering hari Sabtu (2/7) kemarin. Namun hujan deras membuat genangan kembali terjadi.

Sementara itu, genangan air luapan sungai Kanal Banjir Timur juga mengakibatkan Jalan Kaligawe yang merupakan akses dari dalam Kota Semarang ke Pantura Terboyo terendam cukup dalam. Banyak faktor yang menyebabkan hal itu antara lain, ada tanggul yang digerus dan juga karena sampah yang menumpuk di bawah jembatan hingga air meluber.

"Di Kanal Banjir Timur itu salah satunya sampah itu. Kita harus siapkan (langkah penanganan)," terang Ni Made.

Diketahui, rob saat ini kembali terjadi di beberapa titik antara lain di dekat pertigaan Terminal Terboyo, kemudian di dekat Mapolsek Genuk atau sekitar 2 km dari perbatasan Demak, kemudian sekira 500 meter dari Mapolsek Genuk juga tergenang. Sedangkan di bawah jembatan tol Kaligawe, rob sudah mengering. (mad/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads