Begini Tradisi Unik 'Petolekoran' Warga Pulau Gili Probolinggo Jelang Lebaran

Begini Tradisi Unik 'Petolekoran' Warga Pulau Gili Probolinggo Jelang Lebaran

M Rofiq, - detikNews
Sabtu, 02 Jul 2016 14:00 WIB
Foto: M Rofiq/detikcom
Probolinggo - Suasana pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo, pada hari ke 27 bulan Ramadan ini, tiba-tiba dipenuhi ribuan warga Pulau Gili Ketapang, mereka datang ke daratan Pulau Jawa dengan menaiki puluhan kepal motor.

Dari sekitar sepuluh ribu jiwa, di Pulau Gili Ketapang, hampir 70 persen warganya meninggalkan pulau yang berjarak 5 mil dari pelabuhan setempat.

Satu-persatu kapal datang silih berganti membawa warga yang ingin hendak berbelanja atau jalan-jalan di pusat kota. Satu kapal bisa memuat sekitar 70 penumpang.

Meski sedang berpuasa dan harus menempuh hampir satu jam perjalanan laut, para warga tetap melakoni tradisi leluhur mereka, untuk memeriahkan lebaran nanti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari dermaga pelabuhan, warga Pulau Gili, masih harus menumpang ojek atau becak, untuk sampai ke pusat kota. Bahkan, sebagian warga pun rela berjalan kaki menuju pusat perbelanjaan, untuk berblanja beberapa kebutuhan lebaran, seperti baju, makanan dan minumunan, serta perhiasan.

Menurut Arofah dan Intan Permata Sari, tradisi 'toron petolekoran' atau tradisi meninggalkan Pulau Gili, selama sehari penuh, yang warga lakukan di pusat kota kebanyakan berbelanja kebutuhan lebaran atau sekedar jalan-jalan.

"Satu hari penuh meninggalkan Pulau Gili, khusus berbelanja di pusat Kota Probolinggo, untuk lebaran nanti," kata Arofah, Sabtu (2/7/2016).

Intan Permata Sari, juga mengaku kalau dirinya memang setiap tahunnya merayakan lebaran dengan tradisi 'petolekoran' meninggalkan Pulau Gili, seharian.

Kontan, sejumlah pusat perbelanjaan, ramai dipenuhi warga yang ingin berbelanja pakaian atau mukenah, yang nantinya dipakai untuk sholat idul fitri.

Tradisi ke kota setiap tanggal 27 Ramadhan ini, telah menjadi tradisi belanja tahunan yang dilakukan warga Pulau Gili Ketapang, secara turun temurun berpuluh-puluh tahun lamanya. (dra/dra)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads