Salah satunya adalah kereta yang ada di kota Wina. Sekilas jika kita hendak menaiki kereta ini, terbesit kereta kecil yang sudah nampak berumur. Tapi, siapa sangka ketika masuk ke dalamnya, kualitas interior sangat bagus.
Kursi beludru masih bersih dan suasana klasik dengan pengharum beraromakan bunga-bunga. Ya, beginilah keadaan dalam sebuah kereta dalam kota yang menghubungkan stasiun utama Hauptbahnhof Wina dengan Marchegg.
Jika kita berkeliling di kota Wina, masih banyak kita temukan trem dan kereta tua yang lalu lalang. Kualitas perawatan yang diberikan oleh pemerintah kota merupakan salah satu kunci untuk memperpanjang masa pakai moda transportasi tersebut.
Tapi, bukan itu saja, tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga dan tidak berbuat iseng pada fasilitas publik pun terbilang tinggi. Ya, tingkat pendidikan dan penanaman disiplin diri sejak kecil sudah sangat ditekankan sehingga berdampak pada pola hidup masyarakatnya.
![]() |
Namun, pengelola jasa transportasi umum Wienier linien dan Γbb pun memberikan aturan yang ketat. Salah satunya dengan menerapkan denda untuk meningkatkan kedisiplinan bagi warga Wina maupun pendatang atau turis yang kurang disiplin.
Tidak tanggung-tanggung dendanya sebesar β¬103 dimana harga tiket untuk sekali jalan hanya β¬2,20. Tidak ada kompromi jika melakukan kesalahan, jika tidak dibayar ditempat, maka tagihan akan datang ke kotak pos anda atau pada bagian imigrasi ketika hendak keluar melalui bandara.
Denda tersebut diberlakukan untuk semua jenis pelanggaran, termasuk tidak memiliki tiket, aksi vandalism/corat coret, menaikkan kaki di kursi penumpang, merokok di stasiun atau di dalam kereta, memutar musik dengan keras, tidak menggunakan tali dan penutup mulut untuk anjing peliharaan, mengkonsumsi minuman beralkohol tinggi, bermesraan yang berlebihan dan yang dapat mengganggu kenyamanan penumpang lainnya.
Bercermin dari apa yang terjadi di Wina, kiranya denda yang tinggi ini mungkin bisa juga diterapkan di tanah air untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat, disamping edukasi mengenai kedisiplinan seperti dan peraturan melalui edukasi formal di sekolah maupun iklan di lembaga penyiaran publik. Semoga kedepannya masyarakat kita lebih tertib dan menghargai fasilitas-fasilitas publik. (fjp/fjp)