Kepada bidan dan asisten bidan, Menkes Nila menanyakan alasan mereka menawarkan vaksin selain yang disediakan oleh Puskesmas. Dari bidan itu didapat jawaban bahwa klinik tersebut tak sepenuhnya memberikan vaksin palsu kepada balita. Saat orangtua balita meminta vaksin, maka akan ditawarkan dua alternatif: pilih vaksin yang menimbulkan demam atau tidak.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Menkes Nila, bidan di klinik tersebut tidak tahu bahwa vaksin yang mereka tawarkan palsu. Klinik Bidan Elly di antaranya melayani vaksin hepatitis A, hepatitis B, DPT dan Polio. Harga vaksin di sini berkisar Rp 100 sampai Rp 300 ribu. "Lebih mahal Rp 300 ribuan. Sedangkan dari pemerintah gratis," kata dia.
Meski lebih mahal, beberapa orangtua balita tetap memilih memberikan vaksin untuk anaknya di Klinik Bidan Elly.
"Kami mau yang terbaik. Klinik ini bagus dan biasa memberi rujukan ke rumah sakit," kata seorang ibu saat ditanya alasan mereka oleh Menkes Nila.
(erd/erd)












































