Bupati Batang Yoyok Riyo Sulap Rumah Dinasnya Jadi Rest Area Pemudik

Batang - Restauran atau SPBU jadi tempat istirahat (rest area) pemudik, itu sudah biasa. Di Batang, Jawa Tengah, ada yang berbeda. Rumah dinas Bupati dijadikan tempat istirahat pemudik.

Ide unik tersebut merupakan inisiatif dari Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo.

"Saya dan jajaran aparatur Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang kasihan melihat para pemudik kelelahan. Ditambah lagi tempat istirahat yang ada seringkali padat dan kurang nyaman untuk beristirahat. Kami ingin agar mereka bisa mudik dengan nyaman dan ibadah puasanya lancar," ujar Yoyok Riyo kepada wartawan, Kamis (30/6/2016).


Yoyok menuturkan ide menjadikan rumah dinas bupati sebagai tempat istirahat pemudik didasari oleh dua pertimbangan. Pertama, lokasi rumah dinas bupati yang berada di tepi jalur Pantura atau tepatnya di belakang alun-alun Kota Batang. Kedua, luas area dan fasilitas yang ada di rumah dinas dan sekitarnya sangat lengkap.

"Pemudik bisa salat di Masjid Agung Batang, berisitirahat di halaman rumah dinas dan menikmati aneka jajanan khas Batang dengan harga terjangkau. Silakan menikmati keramahan Kabupaten Batang sepuasnya," papar Yoyok.

Yoyok juga menyiagakan posko kesehatan, lengkap dengan tenaga medis dan ambulance yang bersiaga penuh, plus kursi pijat bagi pemudik. Selain itu, dia juga menaruh perhatian pada awak media yang yang meliput aktivitas mudik di jalur Pantura, dengan menyiapkan area khusus.

Untuk memudahkan para pemudik menemukan lokasi rumah dinas, Pemkab Batang memasang spanduk penunjuk arah. Selain itu, para pemudik yang menggunakan smartphone juga bisa menemukan lokasi rumah dinas dengan mudah. Tempat istirahat di rumah dinas Bupati Batang ini akan beroperasi 1 – 10 Juli 2016.

Lokasi posko mudik rumah Bupati Batang

Selain menjadikan tempat istirahat pemudik, Rumah dinas Bupati Batang memang selama ini selalu terbuka 24 jam bagi siapa pun. Sejak Februari tahun 2012 silam, atau ketika Yoyok Riyo dilantik menjadi Bupati, gerbang rumah dinas tidak pernah lagi ditutup.

Setiap hari, warga bebas bermain dan bersantai di sana. Ada dua ring basket portable, gubug bambu untuk santai, tanaman-tanaman hias, termasuk kandang dengan belasan kelinci.

"Rumah dinas Bupati adalah rumah rakyat. Tidak akan jadi lambang kekuasaan, jadi tempat memecahkan masalah seluruh warga," ujar Yoyok Riyo. (tor/trw)