Dalam kunjungan kerja bersama perwakilan Bappenas dan Kadin pada tanggal 26 hingga 27 Juni 2016 di Jerman, Menteri Anies menjalin kerja sama dengan Hessian Institute for Advanced Training in Technology (HLfT) untuk implementasi pendidikan vokasi sistem ganda di Indonesia.
"Para profesional akan menyumbangkan keahliannya untuk kemajuan pendidikan vokasi Indonesia itu akan dikirim oleh Senior Experten Service (SES). Ini merupakan organisasi para veteran atau pensiunan profesional Jerman yang memiliki 12 ribu anggota. Mereka telah sering mengirimkan para anggotanya untuk bekerja secara sukarela di berbagai belahan dunia," ujar Anies dalam keterangannya, Kamis (30/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kunci sukses pendidikan vokasi sistem ganda di Jerman adalah motivasi kalangan korporasi yang ingin menghemat biaya serta mendapatkan SDM kompeten dan loyal. Motivasi di level mikro itu penting untuk diperhatikan. Memang tantangannya adalah bagaimana memproyeksikan motivasi mikro ini di level makro secara nasional," imbuhnya.
Anies mengatakan biaya transportasi dan persiapan lain didanai oleh Pemerintah Jerman. Sementara mitra di negara penerima hanya menyediakan biaya transportasi lokal dan biaya hidup yang cukup minimal.
"Mereka terlibat secara sukarela, tanpa dibayar dalam ukuran standar harga profesional. Mereka akan terlibat sebagai konsultan, instruktur atau peran profesional lain dalam berbagai bidang," pungkasnya.
(edo/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini