Sosialisasi Program P2TKI, BNP2TKI Libatkan 1600 Mahasiswa

Sosialisasi Program P2TKI, BNP2TKI Libatkan 1600 Mahasiswa

Mega Putra Ratya - detikNews
Kamis, 30 Jun 2016 03:53 WIB
Foto: Dok. BNP2TKI
Jakarta - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencanangkan pendekatan baru dalam melakukan sosialisasi. Sedikitnya 1.600 mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang dilibatkan dalam penyebarluasan informasi program Penempatan dan Perlindungan TKI (P2TKI).

"Ini merupakan bentuk keseriusan BNP2TKI dalam mewujudkan peluang kerja luar negeri dan migrasi secara aman," kata Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro dalam keterangan tertulis, Rabu (29/6/2016).

Agusdin menyampaikan hal itu dalam Pembekalan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa Undana yang bertema "Peluang Kerja ke Luar Negeri dan Migrasi Secara Aman". Acara digelar di Aula Universitas Nusa Cendana, Kupang.

Acara yang berlangsung sangat meriah itu diikuti para civitas academica Undana, Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat Undana Umbu Lily Pekywali, serta Tenaga Profesional BNP2TKI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Humas Dono Prasetyo, dan Kasi Perlindungan BP3TKI Kupang Siwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agusdin mengungkapkan, mahasiswa sebagai agen perubahan diharapkan tidak hanya belajar ilmu pengetahuan. Tetapi, mahasiswa juga sebagai fasilitator, motivator, katalisator, dan akselerator perubahan di masyarakat yang saling berkaitan.

Dalam acara sosialisasi itu, 1600 mahasiwa Udana rencananya dibagi dalam kurang lebih 40 kelompok, kemudian disebar ke seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur pada awal Juli nanti. Salah satu tugas mereka adalah menjelaskan kepada masyarakat materi sosialisasi penempatan dan perlindungan TKI dari BNP2TKI.

Sejalan dengan peran mahasiswa sebagai agen perubahan tersebut , Kabid Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja Disnakerstrans NTT Samuel Adu menyatakan pihaknya akan mengadakan kerjasama membuat Job Center di Undana untuk memberikan informasi bagi para alumninya.

Berdasarkan data BNP2TKI, jumlah TKI dari Nusa Tenggara Timur pada 2015 berjumlah 1.580 orang. Sedangkan pada periode Januari-Mei 2016 mencapai 1.078. Artinya, NTT menduduki tempat keempat provinsi pengiriman TKI setelah Jawa Barat (28.690, 2.1545), Jawa Tengah (23.004, 18.115) serta Nusa Tenggara Barat (23.004, 18.115). Kebanyakan TKI dari Nusa Tenggara Timur bekerja di Semenanjung Malaysia dan Sabah. (ega/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads