"Kementerian Luar Negeri kembali bekerja sama dengan Sekretariat PBB menggelar rekrutmen bagi WNI yang berminat membangun karier sebagai pegawai internasional PBB melalui skema rekrutmen United Nations Young Professionals Programme (YPP) 2016," demikian menurut rilis yang diterima detikcom dari Sekretariat Direktorat Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri, Rabu (29/6/2016).
Program ini bertujuan untuk merekrut kalangan muda di negara-negara anggota PBB yang jumlah warga negaranya yang bekerja di Sekretariat PBB masih sedikit (under-represented).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2015, misalnya, hanya 81 WNI yang tercatat sebagai staf profesional di Sekretariat PBB. Jumlah tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 240 juta orang. Jumlah tersebut juga masih lebih kecil
dibandingkan Nepal yang berpenduduk 27 juta jiwa dan memiliki 165 staf profesional di Sekretariat PBB, dan Filipina yang berpenduduk 99 juta jiwa dan memiliki 773 staf profesional.
Syarat untuk mengikuti UN YPP terbilang mudah, yaitu berusia maksimal 32 tahun, memiliki ijazah minimal Strata-1 (S-1) yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dibuka, dan mampu berbahasa Inggris atau Perancis dengan baik. Program UN YPP ini tidak mensyaratkan pengalaman kerja sehingga kesempatan ini juga terbuka bagi mereka yang baru lulus.
Untuk rekrutmen tahun 2016, terdapat 2 (dua) bidang kerja yang dibuka, yaitu Information and Telecommunications Technology dan Economic Affairs (and Sustainable Development).
Pendaftaran dilakukan secara online melalui situs http://careers.un.org mulai tanggal 19 Mei hingga 19 Juli 2016 pukul 23.59 waktu New York, AS. Ini bukan kali pertama Indonesia berpartisipasi pada UN YPP. Sejak 2012, Indonesia selalu berpartisipasi setiap tahun. Sejauh ini, sebanyak 10 WNI telah diterima bekerja sebagai staf profesional di Sekretariat PBB melalui skema UN YPP. (dra/dra)