Teman Ahok Jawab Rentetan 'Serangan' Adian Napitupulu

Teman Ahok Digoyang

Teman Ahok Jawab Rentetan 'Serangan' Adian Napitupulu

Muhammad Fida - detikNews
Rabu, 29 Jun 2016 16:49 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Ketua Dewan Pembina ormas Pospera Adian Napitupulu melontarkan sejumlah sindiran dan kritik kepada Teman Ahok yang tengah melakukan verifikasi sejuta dukungan KTP untuk Ahok. Teman Ahok pun menjawab rententan sindiran Adian.

Baca juga: Adian Sindir Teman Ahok soal Verifikasi Sejuta KTP Dukung Ahok

"Isu pertama, Teman Ahok semua karyawan bukan relawan. Argumennya satu kalau dia karyawan itu apa indikatornya. Kalau bicara karyawan upah minimum Rp 3,1 juta. Tapi faktanya di lapangan anak-anak ini perorang 1 posko Rp 500 ribu, hanya Rp 35 ribu saja karena satu posko dua orang. Satu posko itu aja mereka nggak dapat makan. Kita bantu untuk makan dan transport tidak lebih. Justru Teman Ahok memeras orang untuk mereka menyediakan KTP. Seakrang apa hanya uang KTP dan transport saja yang kita pahami sebagai sebuah even organizer? Malah tidak bermoral kalau Teman Ahok tidak kasih makan," kata Pendamping Ahli Teman Ahok, I Gusti Putu Artha, menjawab keraguan Adian soal waktu pengumpulan sejuta KTP pendukung Ahok, di sela-sela verifikasi KTP pendukung Ahok di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (29/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putu kemudian menjawab keraguan seputar waktu yang disebut terlalu pendek untuk mengumpulkan sejuta KTP pendukung Ahok. "(Katanya) nggak rasional dalam 7 bulan bisa dapat sejuta KTP. Kenapa bisa begitu, karena infrastruktur sudah baik semua. Jadi sudah siap semua," katanya.

"Yang kedua efek psikologinya luar biasa ketika Ahok bilang independen. Orang-orang datang ke Kelapa Gading saya tunjukkan fotonya tuh. Efek psikologi itu. Dan jaringan kita besar maka dalam 4 bulan bisa sejuta. Dia bilang jaringan sama 7 bulan 700ribu kok 4 bulan bisa sejuta. Masuk akal dia tapi dia nggak ngerti teknis," imbuh Putu.

Putu kemudian menjawab soal validitas KTP dukungan untuk Ahok yang sempat dipertanyakan. Dia mengundang orang yang meragukan KTP dukungan yang dikumpulkan Teman Ahok ke markas Teman Ahok.

"Datang ke sini, kita bisa lihat tahap verifikasi. Mulai jumlah dicocokin, KTP ada yang merugikan atau tidak, dicocokin nomor hp-nya, baru kemudian diinput. Saat di SMS ternyata berbeda exit, kalau ada yang bilang nggak pernah kasih KTP ketahuan. Mungkin saya katakan tidak semua valid iya, satu dua tercecer iya, tapi pengalaman mengurus ini di berbagai daerah karena saya 3 tahun di Jakarta paling profesional," kata mantan komisioner KPU ini.

Sebelum mengakhiri wawancara, Putu sempat ditanya soal kemungkinan Ahok maju lewat jalur independen atau parpol. Teman Ahok menyerahkan sepenuhnya ke Ahok soal pilihan itu.

"Kita sudah kasih tiket ke Ahok tinggal pilih cinema satu atau cinema dua. Tinggal pilih. Kalau saya ditanya Ahok saya bilang pilih yang resistennya Ahok menang dengan cepat. Kalau kapal bagus ya nggak sampai-sampai gimana. Intinya mana di antara itu yang paling bisa menang," pungkasnya.

(van/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads