AP II: Bandara Minangkabau Siap Hadapi Mudik Lebaran

AP II: Bandara Minangkabau Siap Hadapi Mudik Lebaran

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 29 Jun 2016 15:53 WIB
AP II: Bandara Minangkabau Siap Hadapi Mudik Lebaran
Direktur Keuangan AP II di Bandara Minangkabau (Foto: Jabbar Ramdhani/detikcom)
Padang - PT Angkasa Pura II menyebar para direksi untuk melakukan pengecekan di 13 bandara yang dinaunginya. Pengecekan ini untuk mengetahui kesiapan dari bandara-bandara tersebut untuk menghadapi masa mudik lebaran.

Seperti yang dilakukan oleh Direktur Keuangan PT AP II, Andra Y. Agussalam. Andra hari ini melakukan peninjauan ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang.

"Tujuan kemari ialah untuk melakukan pengecekan soal kesiapan bandara sebagai sarana mudik lebaran. Hari ini ada dua direksi yang berkunjung ke bandara di bawah PT AP II. Hal ini akan terus dilakukan, bahkan sampai setelah lebaran," ujar Andra di BIM, Padang,Sumatera Barat, Rabu (29/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andra menambahkan, bahwa dari 6 direksi PT AP II, masing-masing diberikan 2 bandara untuk menjadi fokusnya. Dirinya sendiri mendapatkan Bandara Minangkabau dan Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang.

Tiba di bandara, Andra disambut oleh General Manager Bandara Internasional Minangkabau, Suparlan. Kepada Andra, Suparlan menyampaikan laporan kesiapan BIM untuk menyambut masa mudik lebaran.

"Dalam persiapan mudik lebaran ini, kami punya tingkat prioritas. Hal yang pertama adalah memastikan alat operasional dapat berfungsi dengan baik dan juga berkecukupan. Hal ini untuk memberikan pelayanan terbaik," kata Suparlan.

Hal kedua yang diperhatikannya ialah mengusahakan penggantian atau penambahan alat pendeteksi logam. Semua fasilitas keamanan dipersiapkan secara optimal.

"Sekarang alat pendeteksi logam itu ada 12. Nantinya akan ada 4 alat deteksi baru. Setiap tahun kita verifikasi terus bersama Dirjen Hubud," kata Suparlan.

Andra setuju akan hal ini. Tragedi bom di Bandara Ataturk, Turki semalam, harus menjadi pelajaran. Pihak manajemen BIM harus membuat pengawasan ketat untuk menghindari kejadian serupa.

"Kejadian semalam di Turki harus jadi pelajaran. Pemeriksaan harus dilakukan, kecuali kepada VVIP seperti presiden atau wakil presiden. Semua orang yang masuk harus diperiksa. Tadi saya lihat dari dalam pesawat sebelum turun, petugas tetap diperiksa. Itu bagus," kata Andra menanggapi.

Kemudian dilakukan peninjauan dengan memutari bandara. Peninjauan dilakukan di pemeriksaan bawaan barang. Andra dan Suparlan ikut memperhatikan monitor hasil pengecekan X-ray.

Setelah itu, peninjauan juga dilakukan di kargo. Di sini, Andra berpendapat kargo tidak boleh luput juga dari pengawasan keamanan.

Suparlan tetap berusaha menjaga tingkat keamanan di kargo. Hal ini dilakukan dengan membuat alur perizinan sebelum dilakukan pengiriman barang termasuk dengan X-ray. Pihak Dirjen Perhubungan Udara, kata Suparlan juga sudah melakukan inspeksi terhadap pesawat dari operator dan peralatan dari fasilitas yang dimiliki.

"Dari data, tampaknya traffic penumpang lebih tinggi dari tahun lalu. Ini diperlukan oleh BIM untuk jangan sampai adanya keluhan soal pelayanan. Tapi satu sisi, jangan lengah juga soal keamanan. Safety dan security, kita gak ada kompromi akan hal itu," kata Andra menyimpulkan. (Hbb/Hbb)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads