Kelompok Abu Sayyaf Dikepung Militer Filipina, Menhan Berharap 7 WNI Selamat

Kelompok Abu Sayyaf Dikepung Militer Filipina, Menhan Berharap 7 WNI Selamat

Ray Jordan - detikNews
Rabu, 29 Jun 2016 12:37 WIB
Kelompok Abu Sayyaf Dikepung Militer Filipina, Menhan Berharap 7 WNI Selamat
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (Foto: Ari Saputra/detikFoto)
Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, lokasi penyanderaan 7 ABK WNI oleh kelompok militan Abu Sayyaf di Filipina sudah diketahui. Saat ini ada sekitar 7.000 personel militer Filipina mengepung lokasi itu.

Ryamizard belum bisa menyebut detail lokasi penyendaeraan yang telah diketahui itu. Namun dikatakannya wilayah itu tidak terlalu luas.

"Nah, posisi yang sekarang, yang 7 orang itu sudah ada. Dari selatan, tapi itu pulau itu sudah terkepung ada 6-7 ribu pasukan Filipina. Mereka sudah melaksanakan operasi. Harapan kita agar sandera itu tetap selamat, dan kita mengekor dulu," kata Ryamizard saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ryamizard mengatakan, saat ini TNI belum mau langsung menyergap lokasi penyanderaan tersebut, meski pihak Filipina telah memberikan izin untuk masuk ke wilayah mereka. Indonesia masih menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah Filipina untuk upaya pembebasan sandera.

"Saya sudah sampaikan, daerah itu tidak terlalu luas, ada rute, ada beberapa satu atau dua atau tiga rute itu. Jadi begitu kita akan lewat sana, lewat rute itu yang sudah diamankan. Dan kapal tidak satu-satu. Mungkin ada 4,5, 6 sama-sama ke sana di perbatasan, serah terima dengan AL Filipina, demikian juga sebaliknya," katanya.

"Kalau (upaya pembebasan) itu dilaksanakan dengan benar, insya Allah tidak akan terjadi apa-apa. Tetapi kalau tidak dilaksanakan akan terjadi yang lain. Jadi sementara di laut dulu. Ke depan baru kita di darat," tambahnya.

(Baca juga: Menhan: 10 Ribu Tentara Filipina Kepung Tempat Persembunyian Abu Sayyaf)

Ryamizard sendiri mengapresiasi sikap pemerintah Filipina yang dengan cepat merespons Indonesia. Koordinasi Filipina dan Indonesia sejauh ini berjalan dengan baik.

"Kita patut bersyukur koordinasi itu berjalan dengan baik. Filipina sangat serius untuk menghadapi hal-hal yang kita hadapi juga, seperti perompakan itu. Yang lebih hebat lagi, kan persiapan serah terima (jabatan menteri) dia tanggal 30 (Juni) kan pergantian kabinet termasuk Kemenhan, tetapi mereka tetap mengikuti apa yang kita harapkan, apa yang kita mau," jelas Ryamizard. (rjo/hri)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads