Jawab Kritik Haters, Relawan Hitung Manual Surat Dukungan ke Ahok

Jakarta - Teman Ahok melakukan hitung manual lembar dukungan kepada Basuki Tjahja Purnama (Ahok). Ini sekaligus menjawab keraguan beberapa pihak soal tuduhan penipuan surat dukungan ke Ahok.

Perhitungan manual ini dilaksanakan di sekretariat Teman Ahok di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (30/6/2016). Jutaan lembar dukungan dan KTP ini dihadirkan di depan publik dan diverifikasi ulang oleh para relawan.

Verifikasi lembar dukungan ini harus melewati 3 tahap yaitu rekapitulasi, entri data, dan entri scan. Tim rekapitulasi menghadirkan 100 orang tim relawan yang bertugas melakukan sortir dan pengecekan keaslian KTP, tanda tangan. Tim ini juga bertugas memilah profesi setiap pemberi dukungan ke Ahok.

Tim entri data yang digawangi 9 orang ini bertugas melakukan pengecekan KTP secara acak dan tim ketiga melakukan entri data. Relawan akan mengirimkan pesan singkat secara acak kepada pemberi dukungan untuk melakukan verifikasi keaslian KTP dan pemberi dukungan.

Hingga saat ini, relawan Ahok berhasil mengumpulkan 1,7 juta KTP.

"Makanya kita sengaja undang teman-teman yang meragukan untuk datang. Makanya bisa tuh kalau mau ikut hitung, scan KTP-nya gimana. Karena ini sistem-sistem yag dibangun Teman Ahok untuk membuktikan ini bukan abal-abal bukan bodong," ujar Ketua Teman Ahok, Amelia disela-sela perhitungan manual.

Amalia Ayuningtyas mengatakan perhitungan manual ini akan membuktikan kerja para relawan Teman Ahok dalam satu tahun terakhir. Teman Ahok juga mengundang para pengkritik mereka untuk menghadiri cara ini.

Suasana penghitungan surat dukungan ke Ahok secara manual

"Ya semua. Kita undang secara terbuka kalau memang yang punya kontak dan kita undang secara personal," terangnya.

Gerakan dukungan yang digagas oleh Teman Ahok diharapkan menjadi contoh bagi gerakan-gerakan masyarakat sipil lainnya, termasuk soal gerakan politik dan pengawasannya.

"Selama ini kan kita nggak bisa kritik di teman-teman parpol. Kalau sekarang terbuka loh, ini wujud kita belajar sebagai anak muda, sekarang kan banyak anak muda yang a-politis," jelasnya. (tfq/nwk)