Melacak Toeti, yang Jual Lahan di Cengkareng ke Pemprov DKI Rp 668 M

Melacak Toeti, yang Jual Lahan di Cengkareng ke Pemprov DKI Rp 668 M

Masnurdiansyah, - detikNews
Selasa, 28 Jun 2016 18:53 WIB
Foto: Masnurdiansyah/DETIKCOM
Jakarta - Nama Toeti (sebelumnya ditulis Toety-red) tercatat sebagai pemilik sertifikat yang dikeluarkan BPN pada 2014 atas lahan 4,6 hektar di Cengkareng, Jakarta Barat. Toeti diketahui menjual lahan itu ke Pemprov DKI via Dinas Perumahan DKI senilai Rp 668 miliar pada November 2015.

Belakangan, kata Gubernur DKI Basuki T Purnama atau Ahok, lahan itu milik Pemprov DKI. Ahok menyebut dugaan surat dipalsukan. Audit BPK juga menyebut ada dugaan penyimpangan dalam proses pembelian lahan itu.

Detikcom mencoba melacak Toeti selama dua hari pada Senin (27/6) dan hari ini Selasa (28/6/2016). Informasi yang diperoleh Toeti beralamat di Jl Dedes, Burangrang, Lengkong Bandung. Detikcom menyambangi dua kali alamat Toeti itu untuk mendapatkan konfirmasi atas semua pernyataan terkait lahan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, Ahok menyebut Toeti menggugat ke pengadilan soal uang Rp 200 miliar yang belum dibayarkan. Dan kata Ahok juga dari gugatan ini baru terungkap soal kasus jual beli lahan ini.

Kediaman Toeti, setelah tanya beberapa warga di sekitar jalan itu, yakni sebuah rumah yang tengah direnovasi. Rumah dua lantai itu terlihat sedang dalam proses pembangunan. Menuju ke rumah Toeti masuk ke sebuah jalan kecil yang hanya bisa dilalui satu buah mobil. Rumah Toeti diapit kanan dan kiri rumah tetangganya, yang tampak sepi. Pada hari Senin sama sekali tak ada yang bisa ditanya di kediaman Toeti di rumah itu.

Detikcom kembali menyambangi rumah yang sedang proses renovasi itu, tetapi sayangnya lagi-lagi tak ada yang bisa ditanya. Ketua RT di kawasan itu coba ditemui, tapi sayangnya dia tidak mau berkomentar. Ketua RT bernama Joni itu saat detikcom memperkenalkan diri langsung menduga ingin menanyakan soal Toeti. Tapi dia kemudian mengaku tak bisa menjawab apapun.

"Iya saya tahu, tapi saya sedang sibuk ini, tidak bisa diganggu," ujarnya.

Detikcom mencoba mencari keterangan lain dari tetangga, dan akhirnya bertemu seorang pria bernama Rohman (61).

"Dia warga aseli sini, duluan dia malahan dibanding saya. Saya tinggal disini sejak tahun 1990, nah kalo pemilik rumah sama rumah ini memang aseli warga disini, sebelum saya pindah kesini ibu (Toeti) ini sudah ada," ucapnya saat berada di depan rumah Toeti.

Ia juga menuturkan suami Toeti semasa hidup dulu pernah menjadi ketua RW setempat. Untuk kepastian tahunnya Rohman tidak terlalu mengingatnya. Suami Toeti, atas nama Kun Soekarno meninggal sekitar tahun 2000, sementara rumah tersebut sedang direnovasi sejak tiga bulan yang lalu.

"Sudah lama meninggalnya, memang aseli warga sini, sekarang mereka ngontrak di jalan Mujaer Kaler sejak lima bulan yang lalu, karena rumahnya sedang diperbaiki," terangnya.

Detikcom kemudian menyusul ke jalan Mujaer Kaler nomor satu, Kelurahan Burangrang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Rumah yang dikontrak ini berjarak cukup jauh dari kediaman yang sedang direnovasi.

Sekitar pukul 13.00 WIB, detikcom mencoba mengetuk pintu rumah itu, tetapi tak ada yang merespons. Detikcom mencoba kembali sekitar pukul 15.30 WIB dan 17.29 WIB, tetapi pintu rumah Toeti tetap tertutup rapat tidak ada sautan dari tuan rumah. Padahal kejelasan informasi dari Toeti sangat diharapkan agar bisa menjadi titik terang terhadap kasus ini, sekaligus menjadi klarifikasi.

Sayangnya ditunggu hingga magrib tiba, tak ada jawaban ataupun tanda-tanda merespons. Detikcom terpaksa meninggalkan lokasi. (dra/dra)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads