Luhut mengatakan, Ryamizard di Filipina bertemu dengan Menhan Filipina Gazmin T Voltaire. Dari pertemuan keduanya, ada progres soal pembebasan 7 WNI.
"Saat ini Menhan sedang berada di Filipina bertemu dengan counterpart karena itu classmate-nya dia. Tadi saya bicara dengan Menhan kelihatan ada progres yang baik dari pertemuan Menhan dengan Menhan Filipina," ucap Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyanderaan terhadap 7 WNI terjadi di Laut Sulu pada 20 Juni. Dua kelompok berbeda mengangkut ABK Kapal Charles. Kelompok pertama membawa tiga sandera dan kelompok kedua membawa dua sandera. Diduga kelompok ini dari faksi Abu Sayyaf. Sedangkan 6 ABK sisanya dibiarkan melanjutkan perjalanan.
Sebagaimana diketahui, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan menyebut kelompok penyandera sudah meminta uang tebusan. Namun Luhut tidak menyebut jumlah uang yang diminta.
"Minta tebusan, angkanya mau diverified lagi," jelas Luhut di kantornya di Kemenko Polhukam, Jumat (24/6) lalu. (adf/hri)